kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Harga Emas Diproyeksi Menguat, Cermati Sentimen yang Mempengaruhinya


Kamis, 10 Juli 2025 / 17:25 WIB
Harga Emas Diproyeksi Menguat, Cermati Sentimen yang Mempengaruhinya
ILUSTRASI. Batangan emas dipajang di sebuah toko perhiasan emas di kota Chandigarh, India utara, 8 Mei 2012. Harga emas kembali menguat pada Kamis (10/7) pukul 16.25 WIB, harga emas ada di level US$ 3.329,12 per troi ons, naik 0,47%.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas kembali menguat. Mengutip Tradingeconomics Kamis (10/7) pukul 16.25 WIB, harga emas ada di level US$ 3.329,12 per troi ons, naik 0,47% dari hari sebelumnya. 

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, Nanang Wahyudin mengatakan, prospek harga emas saat ini dengan berada di kisaran US$ 3.300-an per troi ons.

Hal itu tidak lepas karena sentimen pasar yang belum cukup kuat membuat penembusan atau breakout area atas baru atau area bawah.

Di mana emas pertahankan area US$ 3.365 per troi ons dan area bawah kini US$ 3.280 per troi ons.

Baca Juga: Harga Emas Spot Naik Tipis Kamis (10/7) Pagi, Pasar Waspadai Gerak Tarif Trump

Kendati begitu, Nanang menilai ruang kenaikan masih tetap terbuka baik jangka pendek atau menengah tergantung faktor yang menyertainya. 

Apalagi, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, mulai terbuka ketika notulen Fed semalam memberikan sinyal mungkin terjadi pemangkasan pada September, bukan Juli. Hal ini dilihat dari voting atau suara anggota Fed 2 : 17 anggota. 

"Dengan suku bunga yang rendah nantinya, maka menekan yield obligasi dan dolar, dimana ini bisa mendorong kenaikan lebih lanjut bagi emas," ujar Nanang kepada Kontan, Kamis (10/7).

Selain itu, lanjut Nanang, ada faktor konflik dagang Amerika Serikat (AS) - China, ketika memanasnya kembali tarif Trump "2.0".

Baca Juga: Harga Emas Spot Naik Tipis Rabu (9/7) Pagi, Usai Trump Ancam Tambah Tarif Baru

Kendati sekarang situasi geopolitik yang mereda, namun saat sewaktu-waktu kembali timbul memanas, maka perburuan aset safe haven pun menguntungkan buat emas. 

Meski tidak terlalu besar potensi kenaikan di semester kedua tahun ini, karena pencapaian yang sudah terjadi sejak awal tahun sampai April ketika cetak all time high (ATH) US$3.500 per troi ons.

Masih banyak negara utama seperti China, India Rusia terus menambah diversifikasi cadangan emas sebagai diversifikasi dari dolar AS. "Rekor bisa saja terjadi dengan kisaran US$ 3.550 - US$ 3.600 (per troi ons)," ucap Nanang. 

Nanang mengatakan, tarif impor Presiden AS Donals Trump yang nantinya bisa berdampak pada kenaikan laju inflasi bisa pengaruhi harga emas, di mana kenaikan inflasi ini bisa bersifat sementara atau moderat.

Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 8.000 Jadi Rp 1.902.000 Per Gram Pada Hari Ini 10 Juli 2025

Kenaikan inflasi bisa mengganggu proses pelonggaran the Fed nantinya, sehingga menahan kenaikan harga emas. 

Menurutnya, perlu diwaspadai kenaikan tajam ketika emas bergerak di atas US$ 3.400 per troi ons atau mendekati ATH-nya, bisa memicu aksi profit taking. 

"Area support kini berada pada US$ 3.180 dan US$ 3.230. Sedangkan resisten US$ 3.355 - US$ 3.400," jelas Nanang.

Dihubungi secara terpisah, Analis PT Finex Bisnis Solusi Future, Brahmantya Himawan mengatakan, harga Emas berpotensi menguat lebih lanjut, karena hasil obligasi pemerintah AS merosot, meskipun Dolar AS tetap kuat dibandingkan mata uang utama lainnya lainnya. 

Adapun pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) tadi dini hari menunjukkan bahwa para pejabat masih mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga pada tahun 2025.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000 Menjadi Rp 1.894.000 Per Gram, Rabu (9/7)

Sebagian besar pejabat percaya bahwa penurunan suku bunga acuan The Fed tahun ini adalah langkah yang baik.

Sementara beberapa pejabat sedang mempertimbangkan penurunan pada bulan Juli jika angka Inflasi membaik. Data dari Chicago Board of Trade menunjukkan bahwa pelaku pasar mengantisipasi pengurangan sebesar 50 basis poin (bps) pada tahun 2025.

Selain itu Gedung Putih terus memberikan tekanan kepada mitra dagangnya, baik yang besar maupun kecil, dengan mengeluarkan surat terbaru kepada negara-negara seperti Filipina, Moldova, Aljazair, Irak, Libya, Brunei, dan Sri Lanka. 

Tarif bea masuk ditetapkan sekitar 20% hingga 30% untuk negara-negara tersebut. 

Baca Juga: Harga Emas Turun pada Rabu (9/7) Pagi, Investor Cermati Negosiasi Dagang dengan AS

Adapun, pada hari Rabu, Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa ia akan menerapkan tarif tambahan sebesar 10% pada negara-negara yang mendukung kebijakan anti-Amerika dari BRICS. 

Bram menyebut, tarif akan menyebabkan ekonomi global bergejolak dan munculnya ketidakpastian yang memberi dorongan permintaan bagi aset safe haven seperti emas.

"Dalam waktu dekat emas diperkirakan bisa naik menjadi US$3.370 hingga US$3.400 per troi ons," ucap Bram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×