kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Jatuh Terseret Saham Megacap Jelang Rilis Data Inflasi, Senin (13/11)


Senin, 13 November 2023 / 22:43 WIB
Wall Street Jatuh Terseret Saham Megacap Jelang Rilis Data Inflasi, Senin (13/11)
ILUSTRASI. Wall Street


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks-indeks utama Wall Street tergelincir pada hari Senin (13/11). Pasar menanti rilis data inflasi dan data ekonomi lainnya pada minggu ini, di mana dapat membentuk ekspektasi mengenai berapa lama The Fed akan mempertahankan tingkat suku bunga.

Melansir Reuters, pukul 9:41 pagi waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 20,28 poin atau 0,06% pada 34.262,82, S&P 500 turun 19,10 poin atau 0,43% pada 4.396,14, dan Nasdaq Composite turun 96,40 poin atau 0,70% pada 13.701,71.

Saham-saham megacap menjadi hambatan besar karena imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik. Saham Microsoft, Amazon.com dan Apple turun antara 0,5% dan 1,5% di awal perdagangan.

Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berada di zona merah, saham-saham real estat yang sensitif terhadap suku bunga turun 1,2% dan memimpin penurunan.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Turun Menanti Data Inflasi, Senin (13/11)

Data ekonomi minggu ini serta pidato dari para pejabat the Fed akan memberikan petunjuk mengenai arah suku bunga di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa the Fed telah selesai menaikkan biaya pinjaman.

Sebuah laporan pada hari Selasa (14/11), diperkirakan akan menunjukkan indeks harga konsumen (IH) turun menjadi 3,3% di bulan Oktober dari 3,7% di bulan September. Namun, harga-harga inti terlihat tidak berubah dari bulan sebelumnya.

"Jika (angka) dari tahun ke tahun terus menunjukkan penurunan, maka hal itu mengukuhkan fakta bahwa the Fed tidak akan menaikkan suku bunga di bulan Desember dan kemungkinan besar mereka telah selesai dengan kampanye kenaikan suku bunga," ujar Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities.

Indeks-indeks saham utama AS telah rebound dengan kuat bulan ini, didorong oleh musim laporan keuangan yang lebih kuat dari perkiraan dan harapan bahwa suku bunga AS sudah mendekati puncaknya.

Indeks acuan S&P 500 ditutup mendekati level tertinggi delapan minggu pada hari Jumat (10/11). Sementara Nasdaq yang sarat dengan teknologi mencapai level tertinggi dua bulan.

Para trader telah memperkirakan hampir 86% kemungkinan bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunga di bulan Desember, tetapi telah menunda prediksi penurunan suku bunga ke bulan Juni dari bulan Mei, menurut CME FedWatch tool.

Baca Juga: Wall Street Akhir Pekan: Dow Naik 1,15%, S&P 500 Melonjak 1,56%, Nasdaq Naik 2,05%

Menambah suasana hati-hati, Moody's menurunkan prospek peringkat kredit AS menjadi "negatif" dari "stabil", mengutip defisit fiskal yang besar dan penurunan keterjangkauan utang.

"Dengan tidak adanya berita makro dan rally kuat yang kita alami pada hari Jumat, penurunan peringkat dan antisipasi terhadap data inflasi mendorong beberapa aksi jual pagi ini," kata Cardillo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×