kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.378   49,00   0,30%
  • IDX 7.859   -31,86   -0,40%
  • KOMPAS100 1.103   -7,60   -0,68%
  • LQ45 822   -6,76   -0,82%
  • ISSI 265   -0,92   -0,35%
  • IDX30 425   -3,33   -0,78%
  • IDXHIDIV20 494   -1,99   -0,40%
  • IDX80 124   -0,75   -0,60%
  • IDXV30 131   0,35   0,27%
  • IDXQ30 138   -0,83   -0,60%

Wall Street Bersorak Jumat (22/8): Dow Catat Rekor, Usai Isyarat Powell


Sabtu, 23 Agustus 2025 / 05:30 WIB
Wall Street Bersorak Jumat (22/8): Dow Catat Rekor, Usai Isyarat Powell
ILUSTRASI. Kenaikan terjadi Wall Street setelah The Fed Jerome Powell memberi sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat. REUTERS/Jeenah Moon


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Jumat (22/8/2025), dengan indeks blue-chip Dow Jones Industrial Average mencatat rekor penutupan tertinggi.

Kenaikan terjadi setelah The Fed Jerome Powell memberi sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat saat menyampaikan pidato di simposium Jackson Hole.

Baca Juga: Wall Street Lanjutkan Kenaikan Setelah Powell Buka Peluang Pangkas Suku Bunga

Komentar Powell membuka peluang pemangkasan suku bunga pada pertemuan The Fed bulan September.

Namun, ia menekankan pentingnya data pekerjaan dan inflasi yang akan dirilis sebelum keputusan final.

“Powell melakukan apa yang paling dikuasai bank sentral di Jackson Hole — menjaga semua opsi tetap terbuka,” kata Nigel Green, CEO deVere Group.

“Jika pemangkasan dilakukan September, itu akan meyakinkan rumah tangga dan pelaku usaha bahwa bank sentral tidak tinggal diam. Menunda hanya meningkatkan risiko resesi lebih dalam.”

Pasar merespons positif. Probabilitas pemangkasan suku bunga September melonjak menjadi hampir 90%, dari sebelumnya sekitar 75% sebelum pidato Powell.

Baca Juga: Pidato Ketua The Fed Jerome Powell di Jackson Hole Dongkrak Harga Emas

Indeks Wall Street Menguat Tinggi

Dow Jones Industrial Average naik 846,24 poin (1,89%) ke level 45.631,74, menembus rekor penutupan terakhir pada 4 Desember 2024.

S&P 500 menguat 96,74 poin (1,52%) ke posisi 6.466,91.

Nasdaq Composite melonjak 396,22 poin (1,88%) menjadi 21.496,54.

Sebanyak 10 dari 11 sektor dalam S&P 500 ditutup hijau, dengan sektor konsumsi non-pokok memimpin kenaikan sebesar 3,18%.

Indeks semikonduktor Philadelphia SE melonjak 2,7%, sementara saham-saham megacap growth juga terkerek, dipimpin Tesla yang meroket 6,2%.

Indeks small-cap Russell 2000 yang sensitif terhadap suku bunga bahkan melonjak 4,1% ke level tertinggi tahun ini.

Dengan kenaikan tersebut, S&P 500 berhasil menghentikan tren pelemahan lima hari beruntun yang sebelumnya tertekan aksi jual pada saham teknologi besar.

Baca Juga: Pidato Lengkap Ketua The Fed Jerome Powell di Simposium Jackson Hole

Sentimen Pasar dan Faktor Pendorong

Meski Nasdaq mencatat penurunan mingguan 0,6%, baik S&P 500 maupun Dow berakhir dengan kenaikan tipis pekan ini. Investor terlihat melakukan rotasi dari saham teknologi raksasa ke saham yang lebih murah valuasinya.

Penguatan pasar saham AS sejak posisi terendah April didorong oleh: Laporan kinerja keuangan emiten yang solid, optimisme atas potensi kesepakatan dagang, dan meningkatnya peluang pemangkasan suku bunga The Fed.

Namun, kekhawatiran masih ada. “Investor menyambut komentar Powell seolah ini awal parade pemangkasan suku bunga. Tapi satu kali pemangkasan tidak cukup untuk menggerakkan konsumsi rumah tangga. Pertanyaannya, apakah ini benar-benar sinyal perubahan kebijakan The Fed, atau justru kenaikan tarif baru akan membuat mereka menahan langkah lebih lanjut,” ujar Zak Stambor, analis senior Emarketer.

Baca Juga: Jerome Powell Umumkan Kerangka Baru Kebijakan The Fed, Ini Fokus Utamanya

Pergerakan Saham Individu

Saham Intel naik 5,5% setelah muncul kabar bahwa Gedung Putih akan mengumumkan akuisisi 10% saham perusahaan.

Shama Coinbase melesat 6,5% seiring investor berburu saham terkait kripto pasca-pidato Powell.

Saham Intuit merosot 5% setelah proyeksi pertumbuhan pendapatan kuartal pertamanya lebih rendah dari perkiraan analis akibat kinerja lemah unit Mailchimp.

Saham Workday turun 3% usai memberikan panduan kinerja kuartal berjalan yang hanya sejalan ekspektasi pasar.

Sementara itu, UBS Global Wealth Management kembali menaikkan target akhir tahun untuk indeks S&P 500, didukung optimisme atas laba korporasi, meredanya tensi dagang, dan ekspektasi pemangkasan suku bunga.

Selanjutnya: BRI Salurkan KUR Rp 83 T Semester 1 2025, Simak Cara Dapat KUR & Tabel Angsuran

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 23 Agustus 2025: Karier & Keuangan Leo Bersinar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×