kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   14.000   0,78%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Strategi Investasi Saham Pekan Terakhir Jelang Libur Lebaran dan Rekomendasi Analis


Senin, 24 Maret 2025 / 05:40 WIB
Strategi Investasi Saham Pekan Terakhir Jelang Libur Lebaran dan Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Karyawan beraktivitas di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/3/2025). Pekan ini merupakan periode terakhir perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelum libur Lebaran, simak saham pilihan analis.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan ini merupakan periode terakhir perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelum libur Lebaran.

Secara historis, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung menguat pada pekan terakhir menjelang libur Lebaran. Hal ini terlihat dari data tahun 2023 dan 2024, di mana IHSG masing-masing naik sebesar 0,05% dan 0,45% dalam sepekan sebelum libur Lebaran.

Namun, pada pekan pendek menjelang Lebaran tahun 2025, IHSG diproyeksikan melemah. “Hal itu seiring sentimen pasar yang masih dinamis belakangan ini,” ujar Oktavianus Audi, VP Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas, kepada KONTAN akhir pekan lalu.

Baca Juga: Ini Strategi Trading dan Investasi di Pekan Pendek Jelang Libur Lebaran

Indikasi pelemahan ini telah terlihat dari pergerakan IHSG yang terus turun sejak dua pekan sebelum libur Lebaran tahun ini. Bahkan, pada Selasa (18/3), BEI sempat melakukan trading halt karena IHSG mengalami koreksi lebih dari 5%.

Pada akhir perdagangan Jumat (21/3), IHSG terkoreksi 1,94% ke level 6.258,17. Dalam sepekan, IHSG merosot 3,95%, sementara sejak awal tahun 2025 telah turun 11,61%.

Selain itu, arus dana asing yang keluar dari pasar saham Indonesia juga semakin besar. Data BEI menunjukkan bahwa dalam sepekan terakhir, dana asing yang keluar mencapai Rp 7,13 triliun, lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya yang sebesar Rp 3,69 triliun. 

Baca Juga: Jeli Berinvestasi Saham di Pekan Terakhir Jelang Libur Lebaran

Sejak awal 2025, total capital outflow di pasar saham telah mencapai Rp 27,55 triliun.

Strategi Investasi

Faktor lain yang membebani IHSG adalah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) serta rilis data core Personal Consumption Expenditure (PCE) AS yang diperkirakan tumbuh 0,3% secara bulanan (MoM).

Investment Advisor Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis, menjelaskan bahwa secara historis, pasar cenderung bergerak volatil menjelang libur panjang akibat beragam pandangan pelaku pasar. Oleh karena itu, ada beberapa strategi investasi yang dapat diterapkan oleh investor saham.

Bagi trader jangka pendek, selektivitas dalam memilih saham menjadi kunci. Investor disarankan fokus pada saham emiten dengan likuiditas tinggi dan momentum teknikal yang kuat. 

Baca Juga: Ini Sentimen yang Bakal Menghantui IHSG di Pekan Terakhir Jelang Libur Lebaran

Selain itu, menghindari porsi investasi yang terlalu besar juga penting, mengingat volume transaksi biasanya lebih rendah menjelang libur panjang.

Jika volatilitas meningkat signifikan sebelum libur Lebaran, investor disarankan melakukan profit taking sebagian. “Investor sebaiknya juga tidak agresif sebelum libur Lebaran. Sebab, uncertainty risk relatif besar pasca libur,” kata Alrich.

Di sisi lain, Audi menyarankan investor memanfaatkan momentum jangka pendek sebelum libur panjang. Secara teknikal, ada beberapa saham yang menarik untuk dicermati, terutama saham emiten yang akan mengumumkan pembagian dividen. 

“Terutama, pengumuman pembagian dividen, khususnya dari bank big cap yang bisa jadi pemanis pasar, seperti BBCA,” ujar Audi.

Vice President Samuel Sekuritas, Muhammad Alfatih, mengingatkan bahwa dengan volatilitas pasar yang tinggi, investor perlu menerapkan strategi mitigasi risiko secara ketat. “Tekanan jual masih kuat, tak perlu terburu-buru beli saham. Sebaiknya cicil bertahap,” katanya.

Baca Juga: Sentimen Positif Dorong Saham Emiten Kesehatan di 2025, Cek Rekomendasi Analis

Alfatih juga mencermati agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dari beberapa emiten perbankan pada pekan ini. Salah satu agenda RUPST adalah pembagian dividen. 

Jika investor berharap mendapatkan keuntungan dari dividen, investasi sebaiknya dilakukan dalam jangka panjang dengan tenor lebih dari 1–2 bulan. Namun, bagi investor jangka pendek, terdapat potensi rebound pada saham emiten BUMN seperti BBRI dan BRIS.

 

Dalam menghadapi volatilitas pasar, investor perlu menyiapkan strategi mitigasi risiko. Kiwoom Sekuritas merekomendasikan speculative buy untuk saham BPRT dan PGEO, dengan target harga masing-masing Rp 790 dan Rp 865 per saham. 

Baca Juga: Saham TLKM Naik Signifikan Kemarin, Simak Rekomendasi Analis

Sementara itu, untuk trading buy, Kiwoom merekomendasikan saham KLBF dengan target harga Rp 865 per saham.

Selanjutnya: ST014 Sudah Laku Rp 11 Triliun, Cek Cara Pemesanan Sukuk Tabungan dengan Kupon 6,6%

Menarik Dibaca: Promo Superindo Weekday 24-27 Maret 2025, Aneka Jamur-Kurma-Sirup Beli 1 Gratis 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×