Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
Di sisi lain, Audi menyarankan investor memanfaatkan momentum jangka pendek sebelum libur panjang. Secara teknikal, ada beberapa saham yang menarik untuk dicermati, terutama saham emiten yang akan mengumumkan pembagian dividen.
“Terutama, pengumuman pembagian dividen, khususnya dari bank big cap yang bisa jadi pemanis pasar, seperti BBCA,” ujar Audi.
Vice President Samuel Sekuritas, Muhammad Alfatih, mengingatkan bahwa dengan volatilitas pasar yang tinggi, investor perlu menerapkan strategi mitigasi risiko secara ketat. “Tekanan jual masih kuat, tak perlu terburu-buru beli saham. Sebaiknya cicil bertahap,” katanya.
Baca Juga: Sentimen Positif Dorong Saham Emiten Kesehatan di 2025, Cek Rekomendasi Analis
Alfatih juga mencermati agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dari beberapa emiten perbankan pada pekan ini. Salah satu agenda RUPST adalah pembagian dividen.
Jika investor berharap mendapatkan keuntungan dari dividen, investasi sebaiknya dilakukan dalam jangka panjang dengan tenor lebih dari 1–2 bulan. Namun, bagi investor jangka pendek, terdapat potensi rebound pada saham emiten BUMN seperti BBRI dan BRIS.
Dalam menghadapi volatilitas pasar, investor perlu menyiapkan strategi mitigasi risiko. Kiwoom Sekuritas merekomendasikan speculative buy untuk saham BPRT dan PGEO, dengan target harga masing-masing Rp 790 dan Rp 865 per saham.
Baca Juga: Saham TLKM Naik Signifikan Kemarin, Simak Rekomendasi Analis
Sementara itu, untuk trading buy, Kiwoom merekomendasikan saham KLBF dengan target harga Rp 865 per saham.
Selanjutnya: ST014 Sudah Laku Rp 11 Triliun, Cek Cara Pemesanan Sukuk Tabungan dengan Kupon 6,6%
Menarik Dibaca: Promo Superindo Weekday 24-27 Maret 2025, Aneka Jamur-Kurma-Sirup Beli 1 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News