Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa indeks yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan perubahan minor. Di antaranya indeks IDX30, LQ45, dan Sri-Kehati. Perubahan secara efektif berlaku pada 4 Mei 2020 hingga Juli 2020.
Di dalam IDX 30, PT Bank Rakyat IndonesiaTbk (BBRI) , PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengalami perubahan peningkatan jumlah saham untuk indeks setelah dievaluasi.
Baca Juga: Persepsi negatif dalam lima tahun terakhir jadi pemberat saham BUMN cepat pulih
Di sisi lain, ada juga emiten yang mengalami penurunan jumlah saham untuk indeks IDX30. Emiten tersebut di antaranya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).
Sementara itu untuk indeks LQ45 terdapat empat emiten yang mengalami peningkatan jumlah saham untuk indeks antara saat ini dengan hasil evaluasi. Emiten tersebut seperti BBRI, INCO, PT Barito Pasific Tbk (BRPT), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Adapun emiten LQ45 yang mengalami penurunan jumlah saham setelah dievaluasi ada BBCA, KLBF, MNCN, PT AKR Corpindo Tbk (AKRA), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Lalu PT Sri rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), TLKM, serta PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Baca Juga: Kabar baik soal Covid-19 dorong IHSG naik 0,38% pada perdagangan Senin (27/4)
Untuk indeks Sri-kehati, ada dua saham yang tercatat keluar dari indeks ini yakni PT Astra Agri Lestari Tbk (AALI) dan PT Timah Tbk (TINS). Kedua saham itu digantikan oleh PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), dan INCO.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menjelaskan bahwa perubahan yang terjadi dalam indeks tersebut merupakan hal yang wajar. Perubahan tidak mencerminkan kinerja suatu emiten bertambah buruk ataupun sebaliknya. Terhadap emiten yang mengalami peningkatan dan penurunan jumlah saham dalam indeks, sentimen tersebut hanya bersifat sementara.
"Pelaku pasar akan balik lagi melihat kondisi kinerja keuangannya," kata Reza ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (27/4).
Baca Juga: Ini anggota indeks BUMN20 periode Mei-Juli 2020
Sementara itu, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana berpendapat perubahan minor dalam indeks akan mendorong Manajemen Investasi (MI) melakukan rebalancing portofolio.
"Di mana biasanya para MI akan mengurangi emiten yang terkena downwight dan menambahkan ke dalam portofolio mereka untuk saham-saham yang di upweight-kan," lanjut Herditya ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (27/4).
Penyusunan portofolio itu akan berpengaruh ke pergerakan saham-saham yang mengalami perubahan. Sehingga, untuk saham yang mengalami upweight berpotensi menguat.
Baca Juga: IHSG ditutup menguat 0,38% ke 4.513 pada akhir perdagangan Senin (27/4)
Untuk saham-saham yang dikeluarkan dari indeks, sentimen negatif akan membayangi. Akan tetapi hanya dalam jangka pendek saja. Apalagi jika emiten memiliki fundamental dan proyeksi yang baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News