kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.735   13,00   0,08%
  • IDX 8.319   76,61   0,93%
  • KOMPAS100 1.160   10,25   0,89%
  • LQ45 847   5,05   0,60%
  • ISSI 287   1,55   0,54%
  • IDX30 445   4,14   0,94%
  • IDXHIDIV20 511   0,49   0,10%
  • IDX80 130   1,17   0,90%
  • IDXV30 136   0,08   0,06%
  • IDXQ30 142   0,93   0,66%

Bumi Resources Minerals (BRMS) Akan Tarik Pinjaman US$ 600 Juta untuk Ekspansi


Rabu, 05 November 2025 / 14:56 WIB
Bumi Resources Minerals (BRMS) Akan Tarik Pinjaman US$ 600 Juta untuk Ekspansi
ILUSTRASI. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) berencana menarik fasilitas pinjaman sindikasi dari perbankan asing dan lokal sebesar US$ 600 juta.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) berencana menarik fasilitas pinjaman sindikasi dari perbankan asing dan lokal sebesar US$ 600 juta. Fasilitas pinjaman tersebut bakal dialokasikan perusahaan untuk berbagai rencana ekspansi.

Direktur Utama PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Agoes Projosasmito merinci sekitar US$ 300 juta alokasi pinjaman akan digunakan untuk pengerjaan proyek tambang emas bawah tanah (underground mining) di Palu, Sulawesi. 

Sementara sisa dana akan digunakan untuk kegiatan eksplorasi dan pembangunan fasilitas pabrik di Gorontalo Minerals serta pembangunan pabrik di Linge Mineral Resources, yang mengelola tambang emas dan perak.

"Kalau bisa akhir bulan ini (dapat pinjaman). Supaya cepat dapat uang, pabriknya cepat selesai, underground mining selesai dan saya bisa produksi cepat," kata Agoes saat ditemui Kontan di Jakarta, Rabu (5/11/2025).

Baca Juga: Bangun Kosambi (CBDK) Pangkas Target Marketing Sales Tahun Ini menjadi Rp 508 Miliar

Agoes menilai, kemampuan keuangan BRMS cukup solid untuk memenuhi kewajiban pembiayaan tersebut. Ini mengingat sepanjang sembilan bulan pertama 2025, laba usaha perusahaan mencapai US$ 68 juta–US$ 69 juta, dan diperkirakan menembus lebih dari US$ 70 juta hingga akhir tahun.

Ditambah lagi, dengan beroperasinya proyek tambang bawah tanah di Palu, BRMS memperkirakan EBITDA akan meningkat hingga US$150 juta–US$ 200 juta, sehingga pembayaran pinjaman perbankan tetap terkendali.

Dalam konteks ekpansi, Agoes juga menyebutkan bahwa BRMS membuka peluang pendanaan tambahan di luar fasilitas perbankan, seperti penerbitan obligasi atau right issue.

"Rights issue bukan untuk kepentingan kami yang bukan-bukan, tapi untuk akuisisi yang digunakan untuk memberikan kontribusi laba atau EBITDA dan penjualan BRMS," tambah Agoes.

Meski begitu, Agoes menegaskan, setiap langkah penambahan modal  tersebut masih harus mendapatkan persetujuan dari pemegang saham serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga: Bursa Asia Anjlok, Kospi Korsel Rontok Lebih 6% Akibat Kekhawatiran Valuasi Pasar

 

Selanjutnya: Tonggak Baru BEI: Phintraco Sekuritas Resmi Jadi Liquidity Provider

Menarik Dibaca: Honor Pad X7 Tawarkan Fitur TÜV Rheinland, Cukup Bersaing dengan Redmi Pad 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×