kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.735   13,00   0,08%
  • IDX 8.319   76,61   0,93%
  • KOMPAS100 1.160   10,25   0,89%
  • LQ45 847   5,05   0,60%
  • ISSI 287   1,55   0,54%
  • IDX30 445   4,14   0,94%
  • IDXHIDIV20 511   0,49   0,10%
  • IDX80 130   1,17   0,90%
  • IDXV30 136   0,08   0,06%
  • IDXQ30 142   0,93   0,66%

Pertumbuhan Ekonomi Jadi Katalis, Simak Rekomendasi Saham AKR Corporindo (AKRA)


Rabu, 05 November 2025 / 16:24 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Jadi Katalis, Simak Rekomendasi Saham AKR Corporindo (AKRA)
ILUSTRASI. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencetak kinerja positif hingga kuartal III – 2025. Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dinilai bisa menjadi katalis permintaan bahan bakar industri dan bahan kimia dasar kedepannya.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencetak kinerja positif hingga kuartal III – 2025. Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dinilai bisa menjadi katalis permintaan bahan bakar industri dan bahan kimia dasar kedepannya.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,04% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III – 2025. Pertumbuhan tersebut terbilang lebih lambat jika dibandingkan kuartal II – 2025 yang tumbuh sebesar 5,12% yoy.

Sepanjang Januari – September 2025, AKRA membukukan pendapatan Rp 32,40 triliun, naik 13,2% secara year on year (yoy). Sedangkan laba bersih tercatat Rp 1,65 triliun, naik 12,3%. 

AKRA mencatat kinerja operasional yang lemah di kuartal III – 2025, dengan volume penjualan bensin turun 1,6% secara kuartalan (QoQ) dan margin menurun tajam sebesar 11,6% secara QoQ.  Sementara penjualan lahan tidak ada selama kuartal tersebut. 

Baca Juga: Kinerja Solid dan Potensi Pertumbuhan, Saham AKRA Jadi Pilihan Analis

Hasan Barakwan, Analis Maybank Sekuritas mengatakan, satu-satunya hal positif datang dari volume penjualan bahan kimia, yang pulih 20,7% secara QoQ. Meskipun kinerja kuartal III lemah, kinerja per September 2025 tetap tangguh dengan volume penjualan bensin naik 4,6% secara yoy, margin per liter meningkat 25,2% secara yoy, dan volume penjualan bahan kimia tumbuh 4,2% secara yoy, meskipun penjualan lahan turun 31,7% secara yoy.

“Pertumbuhan ekonomi dan harga komoditas yang lebih tinggi dapat meningkatkan permintaan bahan bakar industri dan bahan kimia dasar,” ujar Hasan dalam risetnya pada 29 Oktober 2025. 

Ryan Winipta, Analis Indo Premier Sekuritas menyoroti perkiraan manajemen terkait pendapatan utilitas yang lebih tinggi mulai kuartal IV – 2025. Ini didorong oleh Xinyi Glass & Xinyi Solar, Golden Elephant, dan lainnya. Meskipun pendapatan utilitas dari Freeport diperkirakan akan tetap relatif rendah karena insiden tambang Grasberg. 

Terkait penjualan lahan, terdapat potensi serah terima lahan seluas sekitar 40 – 60 hektar (ha) pada kuartal IV – 2025 yang sejalan dengan panduan AKRA untuk tahun 2025. Yakni sebesar 8110 ha. 

“Kami yakin ekspektasi pasar terhadap AKRA sudah rendah, dengan kenaikan penjualan lahan akan bertindak sebagai katalis,” ujar Ryan kepada Kontan, Rabu (5/11/2025). 

Baca Juga: Kinerja AKR Corporindo (AKRA) Naik per Kuartal III-2025, Cek Rekomendasi Sahamnya

Christian Sitorus, Analis MNC Sekuritas memperkirakan transaksi penjualan lahan akan dilaksanakan secara bertahap. Yakni 25 ha pada November 2025, 20 ha pada Desember 2025, dan 20 ha pada Januari 2026, diikuti oleh tambahan sekitar 60 ha yang direncanakan pada kuartal II – 2026. 

“Penjualan ini diharapkan dapat memperkuat posisi Java Integrated Industrial & Port Estate (JIIPE) di Gresik Jawa Timur sebagai pusat industri utama, meningkatkan pemanfaatan lahan, dan menarik investasi lebih lanjut dari sektor manufaktur dan logistik,” ucap Christian dalam risetnya pada 30 Oktober 2025.  

Christian memperkirakan segmen Trading & Distribution (T&D) akan mencatat kinerja yang lebih kuat pada kuartal IV – 2025. Ini didorong oleh faktor musiman seiring meningkatnya aktivitas produksi oleh pelanggan industri untuk memenuhi target output akhir tahun dan rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB). 

Volume distribusi bahan bakar dan energi juga diproyeksikan meningkat. Hal itu didukung oleh aktivitas transportasi dan logistik yang lebih tinggi. Selain itu, potensi peningkatan Harga Jual Rata-Rata (HJR) kemungkinan akan meningkatkan margin. 

Segmen distribusi bahan bakar tetap stabil menyusul kesepakatan perusahaan dengan pemerintah mengenai kuota impor hingga akhir tahun anggaran 2025, yang memastikan pasokan yang stabil untuk SPBU BP-AKR. Pengiriman pertama diperkirakan akan tiba pada akhir Oktober 2025, dengan distribusi akan dimulai segera setelahnya. 

“Aktivitas impor diproyeksikan akan normal pada tahun anggaran 2026, dengan efek spillover minimal pada segmen bisnis lainnya,” ujar Christian. 

 

Meski begitu, Hasan mengingatkan untuk mewaspadai potensi tantangan yang dihadapi. Antara lain pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan harga komoditas yang lebih rendah dapat mengurangi permintaan bahan bakar pertambangan.

Aktivitas manufaktur yang lebih lambat dapat mengurangi permintaan bahan kimia dasar. Serta perang dagang atau gangguan pasokan global dapat memengaruhi pasokan, sehingga memperlambat penjualan. Persaingan dari pemain asing terutama Tiongkok juga dapat mengurangi profitabilitas. 

Hasan memproyeksikan pendapatan dan laba bersih AKRA tahun 2025 dapat mencapai Rp 31,66 triliun dan Rp 2,42 triliun. Adapun pada tahun 2024 AKRA membukukan pendapatan Rp 38,73 triliun dan laba bersih Rp 2,22 triliun. 

Hasan, Ryan, dan Christian merekomendasikan buy saham AKRA dengan target harga masing – masing Rp 1,850 per saham, Rp 1.480 per saham, dan Rp 1.450 per saham.

Selanjutnya: Persaingan Pasar Ketat, Kinerja Keuangan BELI Masih Solid

Menarik Dibaca: 5 Sayuran Penurun Tekanan Darah Alami yang Terbukti Efektif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×