Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Bagi investor yang berorientasi jangka menengah hingga panjang, saham blue chip bisa menjadi pilihan dengan mempertimbangkan pembagian dividen usai rilis kinerja setahun penuh 2024. Investor dapat mulai akumulasi beli saham keping biru saat harga koreksi.
Ratih sepakat, pelaku pasar bisa memanfaatkan peluang capital gain dan dividend yield kuartal I-2025. Peluang akumulasi blue chip menjadi lebih menarik saat IHSG tengah di posisi undervalue.
Hanya saja, investor juga perlu mencermati faktor eksternal. Terutama ketika secara global pelaku pasar cenderung wait and see akibat sinyal hawkish The Fed dan kebijakan Donald Trump usai dilantik menjadi presiden AS.
Baca Juga: Menakar Potensi Rotasi Sektor & Saham Unggulan Analis Saat Laju IHSG Tertahan
"Karena itu, strategi akumulasi dengan money management yang baik dapat dilakukan, misalnya buy on weakness dan dollar cost averaging," jelas Ratih.
Ratih menyarankan selektif mengoleksi saham blue chip. Ratih merekomendasikan buy on weakness saham BBRI, MEDC, dan TLKM.
Sedangkan Audi menyematkan rekomendasi buy untuk BMRI, ANTM, UNTR, dan TLKM. Lalu, Reyhan menyarankan saham big bank. Dia juga menilai, investor bisa buy atau hold saham yang sedang uptrend, seperti GOTO.
Selanjutnya: Google-nya Rusia Dititahkan untuk Sembunyikan Peta Kilang Minyak, Ini Alasannya
Menarik Dibaca: 10 Minuman Sehat Penurun Gula Darah Tinggi yang Terbukti Efektif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News