kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TGRA merambah pembangkit listrik energi terbarukan


Jumat, 26 Mei 2017 / 20:31 WIB
TGRA merambah pembangkit listrik energi terbarukan


Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) merupakan perusahaan pemasok alat-alat listrik dan jasa maintenance ke pembangkit listrik milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan perusahaan lainnya. Namun tahun ini TGRA mencoba masuk ke bisnis pembangkit listrik lebih dalam dengan membangun pembangkit listrik tenaga mini hydro (PLTMH).

Sekertaris perusahaan TGRA Christin Soewito bilang perusahaan bakal membangun 4 PLTMH tahun ini di Sumatra Utara dengan total kapasitas mencapai 36 megawatt (MW). "Saat ini sedang dalam tahap konstruksi dan diharapkan selesai semester II-2019 mendatang," ujar Christin kepada KONTAN, beberapa waktu lalu.

Total investasi untuk pembangunan empat PLTH tersebut diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rp 1 triliun. Di mana Rp 90 miliar didapatkan dari hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) beberapa waktu lalu. Kemudian sebagian besar dananya akan diambil dari pinjaman dari lembaga pembiayaan dan perbankan, namun untuk proporsinya perusahaan masih belum menghitung.

Pembangunan 4 PLTMH ini menggunakan kontrak dalam engineering, procurement dan construction (EPC). Sehingga proses pendanaan awal akan dibiayai oleh kontraktor, jika proyek sudah selesai TGRA akan take over proyek tersebut dan membayar biaya pembangunan proyek tersebut.

Proyek pembangkit listrik ini baru tahap awal, rencananya setelah rampung pembangunan 4 PLTMH, TGRA bakal membangun empat PLTMH lagi, dengan itu perusahaan bakal memiliki 8 PLTMH pada 2021. Proyek-proyek ini termasuk dalam rencana pembangunan pembangkit listrik hingga 300 MW yang direncanakan akan selesai selama tujuh tahun ke depan.

Selain proyek PLTMH dalam prospektus TGRA juga merencanakan untuk membangun 3 proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA), jadi total semua proyeknya menjadi 11 proyek pembangkit listrik.

Dalam prospektus itu disebutkan perseroan telah menunjuk kontraktor EPC China Energy Engineering Group Guangxi Electric Power Design Institute Co. Ltd. "Grup usaha yang memiliki spesialis pembangunan pada pembangkit listrik energy terbarukan," tutur manajemen TGRA dalam prospektus.

Bisnis supplier

Christin juga menuturkan bisnis yang sedang dilakukan TGRA saat ini yaitu bisnis memasok alat-alat listrik, spare part dan jasa maintenance untuk proses pembangkitan seperti perawatan, pemeriksaan, perbaikan dan ujian kerja untuk mempertahankan peralatan atau mesin supaya beroperasi secara optimal.

TGRA fokus pada pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), namun juga melayanani jasa teknis dan pemasokan spare part untuk pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTG dan PLTU). Saat ini perusahaan memiliki total 11 proyek dengan target kapasitas terpasang 492 MW yang semuanya berlokasi di Sumatra Utara. "Tahun ini kita akan perluas ke Indonesia Timur dan Sumatra," ujarnya.

Untuk menunjang perluasan TGRA tahun ini mengalokasikan anggaran capital expenditure (capex) sebesar Rp 12 miliar. Dana ini selain untuk memperluas ke Indonesia Timur dan Sumatra juga untuk pengembangan 11 proyek yang ada di pipeline TGRA. "Untuk itu kinerja keuangan diproyeksikan naik 250% - 300%," katanya.

Diketahui dalam laporan keuangan 2016 pendapatan TRGA turun tajam sebesar 445,4% menjadi Rp 11 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 60 miliar. Penurunan tersebut disebabkan turunnya permintaan perawatan dari PLN yang merupakan pelanggan utama serta penurunan penjualan spare part kepada PT Pembangkit Jawa-Bali unit Muara Karang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×