kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ini prospek TGRA menurut analis


Selasa, 16 Mei 2017 / 15:46 WIB
Ini prospek TGRA menurut analis


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Satu lagi perusahaan yang resmi menjadi anggota Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA). Perusahaan pembangkit listrik ini resmi memperdagangkan sahamnya di BEI hari ini, (16/5). Pasar merespon cukup positif dengan mencatatkan permintaan yang oversubscribe hingga 120 kali pada awal penawaran atawa initial public offering (IPO).

Reza Priyambada, analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan, kebutuhan listrik yang terus meningkat sementara pasokan dari PLN yang terbatas membuat bisnis pembangkit listrik berprospek cerah. Konsumsi listrik terutama dari perusahaan atau pabrik mengalami peningkatan. "Ini menandakan kian pulihnya ekonomi Indonesia," ujar Reza. 

Terregra sebagai salah satu penyedia power plant selayaknya dapat mencetak kinerja yang baik ke depannya dengan melihat kondisi bisnis kelistrikan yang potensial. Selain perusahaan power plant, bisnis pendukung lainnya berpotensi meraup berkah dari kondisi kebutuhan listrik yang terus meningkat. 

Reza memberi golongan beberapa emiten yang berhubungan dengan listrik. Di antaranya emiten batubara yang sebagai pendukung power plant. Rekomendasi pilihannya seperti PT Indika Energy (INDY) yang memiliki price earning ratio (PER) 3,33 kali, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan PER 9,08 kali dan PT Bukit Asam Tbk dengan PER 7,46 kali.

Sementara, pendukung lainnya seperti emiten kabel antara lain PT KMI Wire and Cable Tbk (KBLI) dengan PER 7,09 kali danPT Supreme Cable Manufacturing & C (SCCO) dengan PER 6,15 kali. Sedangkan emiten penyedia power plant yakni PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) dengan PER 13,46 kali. "Kalau dilihat harga TGRA yang berada di level 340 per saham, masih lebih murah dari POWR yang di harga 1.230 per saham," katanya.

Jangka panjang

Investasi pada saham TGRA menurut Reza lebih cocok untuk jangka panjang. Kecuali, ada pihak yang memanfaatkan masih rendah harganya untuk trading dan dikerek level harganya.

Yuliana, analis Profindo Sekuritas Indonesia bilang, pembangkit listrik milik TGRA baru akan menghasilkan listrik di 2019. PER TGRA di 2019 sebesar 7,4 kali-12 kali dengan asumsi laba bersih 2019 sebesar Rp 75 miliar. "Melihat prospek positif pembangkit listrik untuk kedepannya, kami merekomendasikan buy untuk saham PT Terregra Asia Energy," kata Yuliana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×