Reporter: Vina Destya | Editor: Noverius Laoli
Asuransi jiwa lainnya selain BRI Life dan BNI Life yaitu IFG Life harus mengalami penurunan pendapatan premi di Semester I-2023 ini sebanyak 11% menjadi Rp 243,23 miliar. Sedangkan pada Semester I-2022, IFG Life mencatat pendapatan premi sebesar Rp 273,68 miliar.
Begitu pun dengan Victoria Insurance dan Asuransi Ramayana di mana keduanya mendapatkan kenaikan pada pendapatan usaha masing-masing sebesar 41,8% dan 14,42% YoY.
Pendapatan usaha Victoria Insurance naik menjadi Rp 12,52 miliar per Semester I-2023 dibandingkan periode yang sama di tahun 2022 yang mencapai Rp 8,83 miliar.
Baca Juga: Prodia Widyahusada (PRDA) Sebut Keamanan Data Jadi Tantangan Industri Kesehatan
Kemudian untuk pendapatan Asuransi Ramayana mengalami kenaikan dari Rp 201,3 miliar di Semester I-2022 menjadi Rp 230,3 miliar di Semester I-2023.
Terkait kinerja dari beberapa perusahaan asuransi ini, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai bahwa market gap dari perusahaan-perusahaan asuransi tersebut tidak terlalu tinggi.
“Untuk pergerakan harga sahamnya memang saham-saham tersebut termasuk yang kurang likuid, jadi memang saham tersebut sangat volatil,” ujar Nafan pada Kontan, Minggu (30/7).
Baca Juga: Robert Kiyosaki Bocorkan 4 Keputusan yang Diambil & Membuatnya Kaya Raya
Sebagai informasi, volatil merupakan ukuran statistik harga sekuritas dalam periode waktu tertentu, di mana secara umum harga tersebut bisa mengalami naik turun secara cepat.
Ketika ditanya tentang peluang saham-saham perusahaan asuransi untuk dikoleksi, Nafan secara tegas mengatakan bahwa untuk saat ini masih Not Rated.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News