Reporter: Vina Destya | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa perusahan di sektor industri keuangan non bank (IKNB) salah satunya perusahaan asuransi telah menunjukkan beragam pencapaian pendapatannya di semester I-2023 ini.
Perusahaan asuransi tersebut antara lain BNI Life, IFG Life, BRI Life, Victoria Insurance, dan Asuransi Ramayana. Masing-masing dari perusahaan ini ada yang mengalami kenaikan dan penurunan pada pendapatannya di akhir Juni 2023 silam.
Ada dua asuransi jiwa menunjukkan kenaikan pada pendapatan premi yaitu BNI Life dan BRI Life. Meskipun masih 81% dari target yang sudah ditentukan di Semester I-2023 ini, BNI Life mencatat pendapatan premi sebanyak Rp 2,4 triliun mengalami koreksi sebesar 4% secara year on year (YoY).
Baca Juga: Asuransi Ramayana Catatkan Total Aset Rp 1,88 Triliun di Semester I-2023
BRI Life juga mengalami kenaikan pada Annualized Premium Equivalent (APE) atau premi baru ekivalen yang disetahunkan sebesar Rp 1,72 triliun. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 12% YoY di Semester I-2023.
Asuransi jiwa lainnya selain BRI Life dan BNI Life yaitu IFG Life harus mengalami penurunan pendapatan premi di Semester I-2023 ini sebanyak 11% menjadi Rp 243,23 miliar. Sedangkan pada Semester I-2022, IFG Life mencatat pendapatan premi sebesar Rp 273,68 miliar.
Begitu pun dengan Victoria Insurance dan Asuransi Ramayana di mana keduanya mendapatkan kenaikan pada pendapatan usaha masing-masing sebesar 41,8% dan 14,42% YoY.
Pendapatan usaha Victoria Insurance naik menjadi Rp 12,52 miliar per Semester I-2023 dibandingkan periode yang sama di tahun 2022 yang mencapai Rp 8,83 miliar.
Baca Juga: Prodia Widyahusada (PRDA) Sebut Keamanan Data Jadi Tantangan Industri Kesehatan
Kemudian untuk pendapatan Asuransi Ramayana mengalami kenaikan dari Rp 201,3 miliar di Semester I-2022 menjadi Rp 230,3 miliar di Semester I-2023.
Terkait kinerja dari beberapa perusahaan asuransi ini, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai bahwa market gap dari perusahaan-perusahaan asuransi tersebut tidak terlalu tinggi.
“Untuk pergerakan harga sahamnya memang saham-saham tersebut termasuk yang kurang likuid, jadi memang saham tersebut sangat volatil,” ujar Nafan pada Kontan, Minggu (30/7).
Baca Juga: Robert Kiyosaki Bocorkan 4 Keputusan yang Diambil & Membuatnya Kaya Raya
Sebagai informasi, volatil merupakan ukuran statistik harga sekuritas dalam periode waktu tertentu, di mana secara umum harga tersebut bisa mengalami naik turun secara cepat.
Ketika ditanya tentang peluang saham-saham perusahaan asuransi untuk dikoleksi, Nafan secara tegas mengatakan bahwa untuk saat ini masih Not Rated.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News