kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.061   77,63   1,11%
  • KOMPAS100 1.056   15,88   1,53%
  • LQ45 830   13,14   1,61%
  • ISSI 214   1,37   0,65%
  • IDX30 424   7,47   1,80%
  • IDXHIDIV20 510   8,45   1,68%
  • IDX80 120   1,82   1,54%
  • IDXV30 125   0,87   0,70%
  • IDXQ30 141   2,25   1,62%

Rupiah Berpotensi Lanjut Melemah Besok Rabu (2/10), Ini Sentimen Negatifnya


Selasa, 01 Oktober 2024 / 18:17 WIB
Rupiah Berpotensi Lanjut Melemah Besok Rabu (2/10), Ini Sentimen Negatifnya
ILUSTRASI. Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Bank BSI, Jakarta, Selasa (3/9/2024). Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah tipis 1 poin atau 0,01 persen ke level Rp15.526 dibandingkan sebelumnya rupiah sempat berada di level Rp15.525 per dolar AS. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada Selasa (1/10). Rupiah spot turun 0,44% ke Rp 15.206 per dolar Amerika Serikat (AS) dan kurs rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) 0,39% ke Rp 15.204 per dolar AS.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang, Lukman Leong mengatakan bahwa dari eksternal, melemahnya rupiah terhadap dolar AS menyusul pernyataan hawkish dari Ketua The Fed, Jerome Powell akan langkah mereka kedepannya.

"Dari dalam negeri, data inflasi Indonesia menunjukkan deflasi di bulan September yang merupakan deflasi 5 bulan beruntun, menyulut kekhawatiran akan permintaan yang lemah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (1/10).

Baca Juga: IHSG Berpeluang Menguat, Berikut Rekomendasi Saham untuk Rabu (2/10)

Untuk besok, pergerakan rupiah akan tergantung rilis data manufakstur ISM AS dan tenaga kerja Jolts Job Openings. Menurut Lukman, walaupun tanpa ada kejutan dari data tersebut, besar kemungkinan dolar AS masih akan melanjutkan penguatan oleh faktor hawkish Powell, serta eskalasi perang di Timur Tengah masih akan mendukung USD.

"Namun investor juga masih dalam euforia stimulus ekonomi China, sehingga diperkirakan pelemahan rupiah cenderung akan terbatas," sebutnya.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, Nanang Wahyudin juga menilai rupiah masih di bayangi sentimen negatif. Ia menilai, meski data ISM Manufacturing PMI dan data ketenagakerjaan JOLTs Job Openings diperkirakan adanya penurunan, tetapi banyak kalangan meyakini akan membaik data tersebut. Sebab, angka PDB, Durable Goods orders, serta klaim pengangguran yang bergerak akselerasi.

"Namun, angka inflasi yang melambat menjadi pemicu pasar melihat perkembangan isu soal rate Fed nantinya," sebutnya.

Nanang memperkirakan rupiah akan bergerak direntang Rp 15.155 - Rp 15.280 per dolar AS. Sementara Lukman dikisaran Rp 15.150 - Rp 15.250 per dolar AS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×