kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.607.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.317   10,00   0,06%
  • IDX 7.233   -24,48   -0,34%
  • KOMPAS100 1.065   -7,05   -0,66%
  • LQ45 844   -2,59   -0,31%
  • ISSI 214   -1,99   -0,92%
  • IDX30 434   -1,19   -0,27%
  • IDXHIDIV20 518   -2,00   -0,38%
  • IDX80 122   -0,92   -0,75%
  • IDXV30 124   -0,31   -0,25%
  • IDXQ30 142   -0,53   -0,37%

Rekomendasi Analis untuk 5 Saham Blue Chip Baru di LQ45 dan IDX30


Kamis, 23 Januari 2025 / 21:39 WIB
Rekomendasi Analis untuk 5 Saham Blue Chip Baru di LQ45 dan IDX30
ILUSTRASI. Bursa efek indonesia IHSG diproyeksikan menguat, ini rekomendasi saham untuk perdagangan Senin (15/6). Indeks yang terkena kocok ulang di antaranya ada LQ45 dan IDX30, dua indeks yang sering dikaitkan dengan saham blue chip.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melakukan rebalancing melalui evaluasi mayor pada sejumlah indeks saham. Indeks yang terkena kocok ulang di antaranya ada LQ45 dan IDX30, dua indeks yang sering dikaitkan dengan saham blue chip.

Dalam rebalancing kali ini, ada tiga saham yang masuk LQ45. Mereka adalah PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA).

Ketiga saham tersebut menggusur PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) yang keluar dari penghitungan indeks LQ45.

Baca Juga: Masuk Indeks Blue Chip LQ45 & IDX30, Lima Saham Ini Kompak Menanjak

Pada saat yang sama, PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Indosat Tbk (ISAT) masuk menjadi konstituen IDX30. Duo saham emiten telekomunikasi ini menggantikan PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).

Periode konstituen baru dari evaluasi mayor ini akan berlaku efektif pada 3 Februari 2025 sampai dengan 30 April 2025. Chief Executive Officer Edvisor Profina Visindo Praska Putrantyo menilai rebalancing LQ45 dan IDX30 kali ini sesuai ekspektasi.

Saham yang keluar indeks telah mengalami penurunan kapitalisasi pasar, dan secara likuiditas mengalami penurunan nilai transaksi.

"Saham yang masuk seperti EXCL, ISAT dan JPFA mengalami kenaikan, sehingga dapat menggeser saham-saham yang keluar," kata Praska kepada Kontan.co.id, Kamis (23/1).

Baca Juga: Evaluasi IDX80: LSIP, SSIA & TAPG Masuk, Gusur BUKA, MPMX & SMDR

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan menambahkan, rebalancing LQ45 sesuai dengan ekspektasi dari sisi fundamental, likuiditas transaksi serta sentimen yang mengiringi emiten dalam beberapa waktu terakhir. Tapi Ekky memiliki catatan pada kocok ulang IDX30.

Ekky menyoroti saham PGEO, yang meskipun keluar dari indeks, tapi masih punya prospek kinerja yang menarik. Hanya saja, likuiditas PGEO mengalami pelemahan dalam tiga bulan terakhir, yang kemungkinan menjadi penyebab saham emiten panas bumi itu tergusur dari IDX30.

Kemudian, masuknya EXCL dan ISAT membuat IDX30 diisi oleh tiga saham telekomunikasi raksasa bersama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM). "Ini menjadi terlalu fokus pada sektor yang sama. Komposisi ini dapat membatasi diversifikasi sektoral indeks," kata Ekky.

 

Vice President Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi memprediksi saham-saham yang keluar dari LQ45 dan IDX30 kali ini cenderung disebabkan oleh likuiditas yang menurun. Di sisi lain, saham yang masuk ke dalam indeks memiliki likuiditas dan kapitalisasi pasar yang cukup besar.

Praktisi Pasar Modal & Founder WH Project William Hartanto memandang secara umum rebalancing LQ45 dan IDX30 kali ini sesuai dengan ekspektasi pasar. William mengamati respons pasar yang tampak menyambut saham-saham konstituen baru dari indeks blue chip tersebut.

Baca Juga: Bakal Mendulang Cuan dari Dividen AADI, Cermati Rekomendasi Saham SRTG

"Kenaikan dan penurunan harga di momentum rebalancing adalah respons yang umum. Kalau sahamnya bukan yang disukai pelaku pasar, kemungkinan tidak ada perubahan harga," kata William.

Tapi, pelaku pasar harus tetap memperhatikan sentimen lain yang mengiringi saham tersebut. Termasuk posisi teknikal untuk melihat arah pergerakan harga saham. "Jadi bukan karena masuk atau keluar indeks lalu faktor lainnya tidak diperhatikan," imbuh William.

Adapun, hampir semua saham yang akan menjadi konstituen LQ45 dan IDX30 mengalami kenaikan harga pada perdagangan Kamis (23/1). CTRA, MAPA, EXCL dan ISAT masing-masing menguat 2,08%, 2,19%, 1,32% dan 1,30%. Hanya JPFA yang merosot 1,57%.

Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Indri Liftiany mengamati respons pasar terhadap rebalancing indeks belum signifikan. Indri memperkirakan investor cenderung berhati-hati mengambil posisi menjelang libur panjang pada pekan depan.

Baca Juga: Evaluasi Indeks Saham Blue Chip: CTRA, JPFA dan MAPA Masuk LQ45

Di sisi lain, pelaku pasar tampak masih fokus mencermati saham-saham perbankan yang mengalami rebound. Ekky sepakat, respons pasar masih belum signifikan karena nvestor kemungkinan masih fokus pada momentum pasar saham yang sedang bullish.



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×