kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.607.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.289   1,00   0,01%
  • IDX 7.302   44,96   0,62%
  • KOMPAS100 1.079   7,01   0,65%
  • LQ45 853   6,41   0,76%
  • ISSI 217   0,97   0,45%
  • IDX30 439   3,22   0,74%
  • IDXHIDIV20 524   3,57   0,69%
  • IDX80 123   0,78   0,64%
  • IDXV30 125   0,70   0,56%
  • IDXQ30 144   0,82   0,57%

Analis Rekomendasi Beli Saham Blue Chip, Ada Potensi Jadi Raksasa Telekomunikasi


Kamis, 23 Januari 2025 / 05:41 WIB
Analis Rekomendasi Beli Saham Blue Chip, Ada Potensi Jadi Raksasa Telekomunikasi
ILUSTRASI. Analis Rekomendasi Beli Saham Blue Chip, Ada Potensi Jadi Raksasa Telekomunikasi


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Analis rekomendasi beli saham blue chip sektor telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk (EXCL). Saham blue chip ini diprediksi memiliki prospek cerah karena XL Axiata berpotensi menjadi raksasa telekomunikasi di Indonesia setelah merger dan akuisisi.

Disisi lain, harga saham EXCL belakangan ini mulai naik. Pada perdagangan Rabu 22 Januari 2025, harga saham EXCL di level 2.280, naik 10 poin atau 0,44% dibandingkan sehari sebelumnya. Selama sebulan terakhir, harga saham EXCL stagnan.

Rekomendasi beli saham blue chip EXCL disampaikan Analis Ciptadana Sekuritas Indonesia Gani. Gani merekomendasikan Buy untuk EXCL dengan targer harga di Rp 3.000 per saham. 

Diberitakan sebelumnya, merger EXCL dengan FREN akan menciptakan XLSmart Telecom Sejahtera (XLSmart). Struktur kesepakatan penggabungan melibatkan EXCL, FREN, dan Smart Telecom (ST).

​Adapun beberapa poin utama dari merger tersebut yakni EXCL akan menjadi entitas yang bertahan dengan FREN, sedangkan Smart Telecom (ST) akan dibubarkan. Sinarmas akan menerima 21,7% saham di XLSmart, sementara saham Axiata akan menjadi 47,9%.

Baca Juga: Tahun 2025, Harga Rokok & Vape Naik, Ini Rincian Resmi Dari Pemerintah

Manajemen XLSmart mengincar sinergi merger tahunan sebesar US$ 300 – US$ 400 juta per tahun dalam 3-4 tahun ke depan. Nilai itu akan diperoleh dari optimalisasi jejak jaringan sejalan dengan upaya menonaktifkan 20-30% situs yang tumpang tindih dari jejak jaringan saat ini yang berjumlah 68 ribu situs.

Menurut Gani, penggabungan bisnis ini semakin memperkuat posisi EXCL di industri operator telekomunikasi. Dalam jangka panjang, EXCL akan mengantongi pendapatan yang lebih tebal bersama ekosistem baru.

Gani menambahkan, XL Axiata (EXCL) akan melakukan optimalisasi saluran baik di saluran tradisional maupun digital untuk mencapai nilai sinergi tersebut. Skala operasi yang lebih besar juga akan menguntungkan perusahaan di banyak bidang seperti dalam perluasan jaringan dan pengadaan.

‘’XLSmart juga dapat memanfaatkan kedua ekosistem grup untuk mendorong lebih banyak bisnis, seperti: pusat data, analitik, dan lain-lain,’’ ujar Gani dalam riset 12 Desember 2024.

Poin penting lainnya dari merger EXCL-FREN tersebut yakni XlSmart tetap melanjutkan strategi tiga merek yaitu XL, Axis, dan Smartfren karena diyakini merek-merek ini melayani target pasar yang sangat berbeda. Namun, manajemen XLSmart menyadari akan terdapat risiko kehilangan pelanggan selama dan setelah proses integrasi, dan karenanya akan menyiapkan beberapa inisiatif.

Tonton: Melihat Jejak Bank Victoria Syariah yang Akan Diakuisisi BTN

Pada bisnis non seluler seperti Fixed Mobile Convergence (FMC), layanan terkelola, dan solusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) lainnya, akan berjalan seperti yang dipandu sebelumnya. Hal itu mengingat penggabungan usaha tersebut sebagian besar hanya melibatkan bisnis seluler.

Terkait kepemilikan spektrum, lanjut Gani, EXCL-FREN masih berdiskusi dengan Menko Perekonomian apakah XLSmart dapat mempertahankan 100% spektrum gabungan. Manajemen optimis mengingat kepemilikan spektrum saat ini relatif seimbang di setiap operator, namun keputusan akhir di tangan Pemerintah.

Secara tata kelola, XLSmart akan memiliki jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sama, yang berasal dari Sinarmas dan Axiata. Perwakilan dari Axiata akan duduk sebagai CEO untuk memimpin perusahaan (XLSmart). Namun mengingat kepemilikan yang sama, XLSmart juga akan memiliki mekanisme untuk menyelesaikan situasi kebuntuan jika terjadi.

Kendati demikian, Gani menilai bahwa sinergi penggabungan usaha EXCL dan FREN tersebut mungkin butuh waktu untuk terwujud. Pada saat ini, PT Indosat Tbk (ISAT) dipandang lebih menarik di tengah lanskap persaingan yang semakin ketat di industri telekomunikasi.

‘’Meskipun kami yakin sinergi akan berjalan lancar, hal ini (merger) mungkin memerlukan waktu untuk terwujud dan nilainya mungkin tidak sesuai dengan harapan awal,’’ sebut Gani.

Baca Juga: 21 Link PDF Pengumuman Lulus CPNS 2024 Kemendagri-KLHK-BPS-BSSN-KemenkopUKM-ATR/BPN

Selanjutnya: GLOBAL MARKETS-Global Shares Jump on Trump's AI Push, Dollar at Two-Week Low

Menarik Dibaca: Promo Payday Chatime Ada Harga Spesial Hanya Rp 20.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×