kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -21.000   -1,08%
  • USD/IDR 16.319   9,00   0,06%
  • IDX 7.792   185,77   2,44%
  • KOMPAS100 1.105   23,32   2,16%
  • LQ45 823   23,67   2,96%
  • ISSI 258   4,00   1,58%
  • IDX30 426   12,56   3,04%
  • IDXHIDIV20 488   14,77   3,12%
  • IDX80 123   2,78   2,31%
  • IDXV30 127   1,15   0,91%
  • IDXQ30 137   4,21   3,18%

Tak Cuma Telkomsel, Infranexia Senilai Rp 150 Triliun Akan Jadi Mesin Uang Baru TLKM


Selasa, 12 Agustus 2025 / 11:15 WIB
Tak Cuma Telkomsel, Infranexia Senilai Rp 150 Triliun Akan Jadi Mesin Uang Baru TLKM
ILUSTRASI. Kantor Pusat Telkom Indonesia


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) saat ini fokus di tiga pilar bisnis. Ketiganya adalah digital connectivity, digital platform dan digital services.

Sejauh ini Telkomsel yang menjadi tulang punggung pendapatan TLKM. Hingga Juni 2025, dari pendapatan Telkom sebesar Rp 73 triliun, Telkomsel menyumbang Rp 53,84 triliun. Kontribusi Telkomsel mencapai 73,73%

Untuk menggenjot bisnis anak usaha yang lain, Telkom melakukan beberapa aksi korporasi. Seperti pemisahan unit bisnis atau spin off infrastruktur fiber optik. Ke depansemua infrastuktur fober optik dikelola PT Telkom Infrastruktur alias Infranexia. Perusahaan ini akan mengelola aset fiber optik lebih dari Rp 150 triliun.

"Kami menargetkan divestasi aset fiber tersebut selesai tahun ini. Sebenarnya perusahaan sudah ada, tinggal proses pelepasan asetnya," papar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Arthur Angelo Syailendra, Senin (11/8).  

Baca Juga: Telkom Indonesia Cetak Laba Bersih 11 T, Bisnis Data dan IT Service Jadi Penopang

Lolo - sapaan Angelo menerangkan, panjang kabel fiber Telkom itu empat kali keliling bumisekitar 180.000 kilometer. Telkom juga memiliki 33 data center di 15 negara. 

Sayang, aset yang bejibun itu hanya digunakan untuk internal perusahaan pelat merah tersebut. Nantinya infrastruktur ini akan dibuka bagi pemain lain. Seperti dengan 1.300 internet service provider (ISP) di Indonesia. Juga untuk perusahaan teknologi lain, seperti Google, Microsoft dan lainnya..

Tahap pertama pada akhir tahun 2025, antara 50%-54% dari total aset Rp 150 triliun akan ditransfer ke Infranexia. Lolo menargetkan, proses transfer 100% rampung di pertengahan tahun 2026.

Size Infranexia ini akan lebih besar dari Mitratel,” ujar Lolo. Mitratel alias PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)  adalah anak perusahaan Telkom yang mengelola infrastruktur telekomunikasi. Perusahaan ini mengelola lebih dari 39.000 menara telekomunikasi dan lebih dari 39.000 km serat optik di seluruh Indonesia.



 

Selanjutnya: Kementerian ESDM Ungkap Tambahan Subsidi Biodiesel B40 Hingga Rp 16 Triliun

Menarik Dibaca: Inilah Alasan iPhone 15 Pro Max Jadi Idaman Pecinta Gadget di Kelas Flagship

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×