kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -21.000   -1,08%
  • USD/IDR 16.315   14,00   0,09%
  • IDX 7.794   187,88   2,47%
  • KOMPAS100 1.106   24,54   2,27%
  • LQ45 824   23,99   3,00%
  • ISSI 258   4,26   1,68%
  • IDX30 426   12,68   3,07%
  • IDXHIDIV20 487   14,47   3,06%
  • IDX80 123   2,91   2,41%
  • IDXV30 127   1,44   1,14%
  • IDXQ30 137   4,14   3,13%

Telkom (TLKM) Targetkan Spin Off Bisnis Fiber Optik Rampung Pertengahan 2026


Selasa, 12 Agustus 2025 / 12:12 WIB
Telkom (TLKM) Targetkan Spin Off Bisnis Fiber Optik Rampung Pertengahan 2026
ILUSTRASI. Petugas mempersiapkan kabel fiber optik pengganti kabel tembaga di pusat sentral operasional PT Telkom, Banda Aceh, Aceh, Kamis (6/7). Di bawah nahkoda manajemen baru, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tengah merancang rencana pemisahan alias spin off unit bisnis infrastruktur fiber optiknya yaitu Infranexia. ANTARA FOTO/Ampelsa/kye/17


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di bawah nahkoda manajemen baru, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tengah merancang rencana pemisahan alias spin off unit bisnis infrastruktur fiber optiknya yaitu Infranexia. 

Grup Telkom memiliki sekitar 180.000 kilometer (km) fiber optik atau setara dengan empat kali keliling bumi. Namun aset itu masih digunakan oleh internal Grup Telkom. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Arthur Angelo Syailendra menjelaskan spin off fiber optik ini akan merupakan agenda nomor satu yang menjadi prioritas manajemen Telkom.

“Ini menjadi salah satu agenda nomor satu untuk eksekusi secara tepat, membangun manajemen tim yang bagus, dan mulai melakukan ekspansi ke daerah-daerah lain ,” jelasnya, Senin (11/8/2025)

Baca Juga: Tak Cuma Telkomsel, Infranexia Senilai Rp 150 Triliun Akan Jadi Mesin Uang Baru TLKM

Nantinya semua aset fiber optik Grup Telkom akan dikelola oleh PT Telkom Infrastruktur Indonesia atau Infranexia. Ke depan, Infranexia akan berdiri sendiri menjadi perusahaan baru bukan hanya unit bisnis lagi. 

Tahap pertama pada akhir tahun 2025, antara 50%–54% dari total aset Rp 150 triliun akan ditransfer ke Infranexia. Angeloa menargetkan, proses transfer 100% rampung di pertengahan tahun 2026.

Baca Juga: Kinerja Telkom (TLKM) Lesu, Begini Rekomendasi Sahamnya

Nantinya infrastruktur itu akan dibuka bagi pemain lain. Seperti dengan 1.300 internet service provider (ISP) di Indonesia. Juga untuk perusahaan teknologi lain, seperti Google, Microsoft dan lainnya. 

“Perusahaan teknologi lain seperti Google, Microsoft dan lainnya yang sangat concert menggunakan fiber connectivity untuk menjangkau konsumen akhir,” kata Angelo. 

Angelo mengklaim spin off unit bisnis infrastruktur fiber optik ini akan menjadi yang terbesar di Grup Telkom, setelah PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel yang berfokus di aset menara telekomunikasi.

Selanjutnya: NASA & Google Ciptakan AI Medis untuk Misi ke Mars

Menarik Dibaca: Promo Hypermart Weekday 12-14 Agustus 2025, Udang Diskon hingga Rp 16.190

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×