kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.722   27,00   0,16%
  • IDX 8.242   -33,17   -0,40%
  • KOMPAS100 1.150   -4,66   -0,40%
  • LQ45 842   -2,15   -0,25%
  • ISSI 285   -0,47   -0,16%
  • IDX30 441   -2,54   -0,57%
  • IDXHIDIV20 511   -0,99   -0,19%
  • IDX80 129   -0,47   -0,36%
  • IDXV30 136   -1,17   -0,85%
  • IDXQ30 141   -0,13   -0,10%

Jika Bitcoin Runtuh, Nasib Ether dan XRP Akan Seperti Apa?


Senin, 03 November 2025 / 17:22 WIB
Jika Bitcoin Runtuh, Nasib Ether dan XRP Akan Seperti Apa?
ILUSTRASI. Mata uang digital Bitcoin, Shiba, Lyra, Ripple. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Sumber: Cointelegraph | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Dominasi Bitcoin (BTC) di pasar kripto telah lama menjadi ciri utama setiap siklus harga aset digital.

Namun, apa yang terjadi jika dominasi itu memudar atau lebih buruk, harga Bitcoin anjlok hingga 50%?

Dalam skenario tersebut, dua aset terbesar berikutnya, Ether (ETH) dan XRP, menjadi ujian penting untuk melihat bagaimana pasar akan beradaptasi.

Melansir Cointelegraph Senin (3/11/2025), artikel ini mengulas bagaimana menilai ketergantungan ETH dan XRP terhadap Bitcoin saat terjadi guncangan besar, sekaligus menakar risiko dan strategi lindung nilai (hedging) yang efektif.

Baca Juga: Reli Bitcoin Melambat Usai Rapat The Fed Bulan Lalu, Begini Proyeksi Akhir Tahunnya

Mengapa Dominasi Bitcoin Penting

Dalam dunia pasar saham, ketika pemain terbesar di sektor tertentu goyah, efek rambatannya langsung terasa.

Perusahaan kecil sering ikut kehilangan nilai karena bergantung pada ekosistem dan reputasi sang pemimpin.

Logika yang sama berlaku di pasar kripto: Bitcoin berperan sebagai “aset jangkar.” Ketika nilainya turun tajam, seluruh pasar kehilangan arah dan kepercayaan.

Selama ini, Bitcoin selalu memegang porsi terbesar dalam kapitalisasi pasar kripto — dikenal sebagai “Bitcoin dominance.”

Sebagian besar altcoin, termasuk Ether dan XRP, memiliki korelasi yang kuat dengan pergerakan harga Bitcoin.

Contohnya, setelah pengumuman tarif AS pada 10 Oktober 2025, pasar kripto mengalami aksi jual besar-besaran.

Menurut data CoinMetrics, korelasi BTC-ETH naik dari 0,69 menjadi 0,73, sementara korelasi BTC-XRP meningkat dari 0,75 menjadi 0,77 hanya dalam delapan hari.

Data ini menunjukkan bahwa ketika pasar dilanda ketakutan, altcoin tidak bergerak independen sesuai utilitasnya. Sebaliknya, semuanya tergulung dalam satu arus sistemik yang sama.

Baca Juga: Bitcoin Terkoreksi, Tapi Optimisme Masih Membara! Target US$122.000

Dampak Langsung Jika Bitcoin Ambruk

Jika dominasi atau harga Bitcoin anjlok, ETH dan XRP hampir pasti akan ikut tertekan melalui dua jalur utama:

  1. Saluran Likuiditas dan Struktur Pasar

Crash besar Bitcoin bisa memicu likuidasi berantai akibat margin call di bursa derivatif. Aliran dana keluar secara besar-besaran membuat seluruh aset kripto jatuh tanpa memandang fundamentalnya.

  1. Saluran Sentimen Investor

Runtuhnya “aset kripto pertama di dunia” akan mengguncang kepercayaan terhadap seluruh ekosistem kripto. Investor cenderung melarikan diri ke aset yang lebih aman seperti dolar AS atau emas, menimbulkan bear market berkepanjangan yang menekan ETH dan XRP.

Baca Juga: Pasar Kripto Berdarah, Likuidasi Tembus US$ 1,1 Miliar Meski The Fed Pangkas Bunga

Mengukur Ketergantungan terhadap Bitcoin

Untuk memahami risiko, analis biasanya melakukan tiga langkah:

  1. Menentukan Skenario Guncangan

Misalnya, penurunan harga BTC sebesar 50% dalam 30 hari, atau penurunan dominasi pasar dari 60% menjadi 40%.

  1. Menghitung Korelasi Statistik

Nilai korelasi Pearson antara BTC dengan ETH dan XRP menunjukkan seberapa erat hubungan harga antar aset. Semakin mendekati +1, semakin besar ketergantungan terhadap pergerakan Bitcoin.

  1. Menganalisis Beta (β)

Dengan regresi statistik, analis dapat memperkirakan seberapa besar perubahan harga ETH atau XRP untuk setiap 1% perubahan harga Bitcoin.

Contohnya, jika beta ETH adalah 1,1, maka penurunan BTC 50% bisa menyeret ETH turun sekitar 55%.

Selain itu, risiko likuiditas dan posisi leverage di pasar derivatif juga dapat memperparah penurunan. Jika order book tipis dan leverage tinggi, kerugian aktual bisa mencapai 65% atau lebih.

Baca Juga: Harga Bitcoin Masih Ping-Pong, Pasar Tunggu Keputusan The Fed & Kesepakatan AS-China

Apa yang Terjadi pada ETH dan XRP Saat BTC Tersungkur?

Seperti dalam krisis keuangan tradisional, kejatuhan aset besar sering menimbulkan efek penularan (contagion).

Pasar kripto menunjukkan pola serupa, bahkan lebih cepat dan ekstrem.

Kasus FTX dan Terra sebelumnya membuktikan bahwa setiap kali Bitcoin anjlok, altcoin cenderung ikut ambruk.

Ether, meski memiliki ekosistem DeFi dan staking yang kuat, tetap diperlakukan investor institusi sebagai aset berisiko tinggi.

Namun, utilitasnya bisa membantu pemulihan lebih cepat setelah krisis reda.

Sementara itu, XRP yang masih dibayangi isu regulasi dan tidak memiliki mekanisme hasil (yield) alami seperti ETH, berisiko jatuh lebih dalam.

Baca Juga: The Fed Pangkas Suku Bunga: Apa Dampaknya pada Bitcoin?

Strategi Lindung Nilai Saat Bitcoin Kehilangan Dominasi

Diversifikasi biasa tidak cukup menghadapi guncangan sistemik kripto. Berikut strategi yang dapat dipertimbangkan:

  • Gunakan Derivatif

Saat pasar panik, kontrak futures sering diperdagangkan dengan diskon besar terhadap harga spot. Trader berpengalaman dapat memanfaatkan arbitrase non-directional untuk melindungi portofolio dari volatilitas.

  • Diversifikasi ke Aset Penyangga

Menyimpan sebagian portofolio dalam emas tokenisasi, real-world assets (RWA), atau stablecoin bisa menjadi bantalan likuiditas ketika pasar kripto terjun bebas.

  • Pantau Korelasi dan Dominasi BTC

Korelasi jangka pendek ETH/XRP terhadap BTC bisa menjadi sinyal peringatan dini bahwa diversifikasi sudah tidak efektif dan tindakan hedging segera diperlukan.

Rebalance ke Aset Penghasil Imbal Hasil

Mengalihkan sebagian aset ke staking, lending, atau liquidity pool yang menghasilkan yield dapat membantu mengimbangi potensi kerugian nilai dan mempercepat pemulihan portofolio.

Baca Juga: NYDIG: Bitcoin Bukan Pelindung Inflasi, tapi Menguat Saat Dolar Melemah

Kesimpulan

Selama Bitcoin masih menjadi jangkar utama ekosistem kripto, guncangan terhadapnya akan mengguncang seluruh pasar.

Baik Ether maupun XRP belum cukup independen untuk sepenuhnya melepaskan diri dari bayangan BTC.

Oleh karena itu, memahami korelasi, memantau dominasi pasar, dan menyiapkan strategi lindung nilai menjadi kunci bertahan menghadapi badai kripto berikutnya.

Selanjutnya: Ada POJK Baru yang Atur Likuiditas BUS dan UUS, Sejumlah Bank Siap Implementasikan

Menarik Dibaca: 6 Jus Sayuran Penurun Kolesterol Tinggi secara Alami

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×