kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.263.000   -4.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.655   17,00   0,10%
  • IDX 8.213   47,09   0,58%
  • KOMPAS100 1.146   6,71   0,59%
  • LQ45 841   4,41   0,53%
  • ISSI 284   -0,06   -0,02%
  • IDX30 443   2,57   0,58%
  • IDXHIDIV20 510   1,96   0,39%
  • IDX80 129   0,55   0,43%
  • IDXV30 139   0,15   0,11%
  • IDXQ30 141   0,36   0,26%

The Fed Pangkas Suku Bunga: Apa Dampaknya pada Bitcoin?


Kamis, 30 Oktober 2025 / 07:57 WIB
The Fed Pangkas Suku Bunga: Apa Dampaknya pada Bitcoin?
ILUSTRASI. Bitcoin cryptocurrency with the green code from the Matrix movie projected onto it in Clermont Ferrand France on March 26 2020. 


Sumber: Cointelegraph | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Amerika Serikat resmi memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Rabu (29/10/2025), menurunkan Federal Funds Rate ke kisaran 3,75%–4%. Namun, analis menilai keputusan ini sudah sepenuhnya “priced in” oleh pasar.

Melansir Cointelegraph Kamis (30/10/2025), menurut Matt Mena, analis pasar dari 21Shares, pemangkasan tersebut sudah diperkirakan luas oleh investor sehingga tidak memicu reaksi signifikan di pasar aset digital.

Baca Juga: Harga Bitcoin Masih Ping-Pong, Pasar Tunggu Keputusan The Fed & Kesepakatan AS-China

“November secara historis menjadi bulan yang positif bagi Bitcoin, dengan delapan dari dua belas tahun terakhir mencatatkan rata-rata imbal hasil 46,02%. Kami masih melihat potensi Bitcoin menembus rekor tertingginya sebelum akhir tahun,” kata Mena.

Harga Bitcoin (BTC) sendiri turun sekitar 2,4% ke US$110.466 setelah pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang menegaskan adanya perpecahan pandangan di internal FOMC terkait potensi pemangkasan lanjutan pada Desember.

Mengutip data Coinmarketcap per pukul 07.52 WIB, harga Bitcoin di US$110.549 atau turun 1,83% dalam 24 jam terakhir.

“Dissent hawkish dari salah satu presiden The Fed regional menunjukkan bahwa keputusan berikutnya akan semakin sulit dicapai secara konsensus,” ujar Michael Pearce, Deputi Kepala Ekonom AS di Oxford Economics, dikutip dari Cointelegraph.

Baca Juga: Bursa Asia Beragam Kamis (30/10) Pagi, Pantau Pertemuan Trump–Xi dan Sinyal The Fed

Para pelaku pasar menilai perbedaan pandangan ini dapat menahan arus likuiditas baru ke aset berisiko, termasuk kripto, yang sebelumnya terdorong oleh ekspektasi pelonggaran moneter agresif.

Berdasarkan data Chicago Mercantile Exchange (CME), sekitar 56% pelaku pasar memperkirakan Fed akan kembali menurunkan suku bunga ke kisaran 3,5%–3,75% pada Desember.

Sebelumnya, sejumlah bank besar seperti Bank of America, Citigroup, dan Goldman Sachs memproyeksikan setidaknya dua kali pemangkasan suku bunga pada 2025.

Baca Juga: BREAKING NEWS! The Fed Resmi Pangkas Suku Bunga FFR 0,25 bps Menjadi 3,75%-4%

Meski kebijakan longgar biasanya menjadi katalis positif bagi aset, kali ini sentimen global masih dibayangi ketegangan dagang antara AS dan China, yang membuat investor berhati-hati.

Selanjutnya: Bill Gates Dukung TerraPower Ajukan Desain Reaktor Nuklir ke Inggris

Menarik Dibaca: Diversifikasi Kuat, Saham ERAA Tetap Direkomendasikan Buy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×