Sumber: Cointelegraph | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Amerika Serikat resmi memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Rabu (29/10/2025), menurunkan Federal Funds Rate ke kisaran 3,75%–4%. Namun, analis menilai keputusan ini sudah sepenuhnya “priced in” oleh pasar.
Melansir Cointelegraph Kamis (30/10/2025), menurut Matt Mena, analis pasar dari 21Shares, pemangkasan tersebut sudah diperkirakan luas oleh investor sehingga tidak memicu reaksi signifikan di pasar aset digital.
Baca Juga: Harga Bitcoin Masih Ping-Pong, Pasar Tunggu Keputusan The Fed & Kesepakatan AS-China
“November secara historis menjadi bulan yang positif bagi Bitcoin, dengan delapan dari dua belas tahun terakhir mencatatkan rata-rata imbal hasil 46,02%. Kami masih melihat potensi Bitcoin menembus rekor tertingginya sebelum akhir tahun,” kata Mena.
Harga Bitcoin (BTC) sendiri turun sekitar 2,4% ke US$110.466 setelah pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang menegaskan adanya perpecahan pandangan di internal FOMC terkait potensi pemangkasan lanjutan pada Desember.
Mengutip data Coinmarketcap per pukul 07.52 WIB, harga Bitcoin di US$110.549 atau turun 1,83% dalam 24 jam terakhir.
“Dissent hawkish dari salah satu presiden The Fed regional menunjukkan bahwa keputusan berikutnya akan semakin sulit dicapai secara konsensus,” ujar Michael Pearce, Deputi Kepala Ekonom AS di Oxford Economics, dikutip dari Cointelegraph.
Baca Juga: Bursa Asia Beragam Kamis (30/10) Pagi, Pantau Pertemuan Trump–Xi dan Sinyal The Fed
Para pelaku pasar menilai perbedaan pandangan ini dapat menahan arus likuiditas baru ke aset berisiko, termasuk kripto, yang sebelumnya terdorong oleh ekspektasi pelonggaran moneter agresif.
Berdasarkan data Chicago Mercantile Exchange (CME), sekitar 56% pelaku pasar memperkirakan Fed akan kembali menurunkan suku bunga ke kisaran 3,5%–3,75% pada Desember.
Sebelumnya, sejumlah bank besar seperti Bank of America, Citigroup, dan Goldman Sachs memproyeksikan setidaknya dua kali pemangkasan suku bunga pada 2025.
Baca Juga: BREAKING NEWS! The Fed Resmi Pangkas Suku Bunga FFR 0,25 bps Menjadi 3,75%-4%
Meski kebijakan longgar biasanya menjadi katalis positif bagi aset, kali ini sentimen global masih dibayangi ketegangan dagang antara AS dan China, yang membuat investor berhati-hati.
Selanjutnya: Bill Gates Dukung TerraPower Ajukan Desain Reaktor Nuklir ke Inggris
Menarik Dibaca: Diversifikasi Kuat, Saham ERAA Tetap Direkomendasikan Buy
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












