Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga minyak dunia tercatat stabil pada perdagangan hari Senin (21/7), di tengah ekspektasi bahwa paket sanksi terbaru Uni Eropa tidak akan berdampak signifikan terhadap pasokan minyak Rusia.
Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent turun tipis 12 sen atau 0,2% menjadi US$69,16 per barel pada pukul 15.00 WIB, setelah pada sesi sebelumnya melemah 0,35%.
Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS stagnan di level US$67,34 per barel, setelah sebelumnya turun 0,3%.
Baca Juga: Harga Minyak Terkoreksi, Investor Mencermati Efek Sanksi Baru Rusia
Uni Eropa pada Jumat lalu menyetujui paket sanksi ke-18 terhadap Rusia akibat perang di Ukraina.
Sanksi tersebut juga menargetkan perusahaan India, Nayara Energy, yang dikenal mengekspor produk minyak hasil olahan dari minyak mentah Rusia.
“Putaran sanksi terbaru dari Uni Eropa kemungkinan tidak akan mengubah keseimbangan pasokan minyak secara signifikan. Itu sebabnya pasar tidak bereaksi berlebihan,” ujar Harry Tchiliguirian dari Onyx Capital Group.
“Rusia terbukti cukup lihai dalam mengatasi sanksi semacam ini.”
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sebelumnya menyatakan bahwa Rusia telah membangun semacam "kekebalan" terhadap sanksi dari negara-negara Barat.
Baca Juga: Harga Minyak Naik Tipis pada Perdagangan Senin (21/7) Pagi
Sanksi baru ini diumumkan setelah Presiden AS Donald Trump pekan lalu mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada negara-negara yang masih membeli ekspor minyak Rusia, kecuali Moskow sepakat menandatangani perjanjian damai dalam 50 hari ke depan.
Analis ING menilai bahwa bagian dari sanksi yang berpotensi memberikan dampak nyata adalah larangan impor Uni Eropa terhadap produk olahan minyak yang diproses dari minyak Rusia di negara ketiga.
Namun, mereka menekankan bahwa implementasi dan pengawasan larangan ini akan sangat menantang.
Sementara itu, Iran produsen minyak lain yang juga terkena sanksi dijadwalkan melakukan perundingan nuklir dengan Inggris, Prancis, dan Jerman di Istanbul pada Jumat mendatang.
Hal ini menyusul peringatan dari ketiga negara Eropa tersebut bahwa kegagalan melanjutkan negosiasi akan memicu diberlakukannya kembali sanksi internasional terhadap Teheran.
Baca Juga: Harga Minyak WTI Berpotensi Menanjak Hingga Akhir Tahun
Dari sisi produksi, jumlah rig minyak aktif di AS turun sebanyak dua unit menjadi 422 pada pekan lalu, angka terendah sejak September 2021, menurut data dari Baker Hughes.
Di sisi lain, tarif impor AS terhadap produk dari Uni Eropa dijadwalkan mulai berlaku pada 1 Agustus.
Meski begitu, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick pada Minggu menyatakan optimistis bahwa Washington bisa mencapai kesepakatan dagang dengan blok Eropa.
“Ketidakpastian soal tarif kemungkinan masih akan membayangi hingga tenggat 1 Agustus. Namun, laporan persediaan minyak yang menunjukkan pengetatan pasokan bisa memberikan dukungan harga,” ujar analis pasar dari IG, Tony Sycamore.
Ia menambahkan, “Harga Brent kemungkinan akan bergerak dalam rentang US$64 hingga US$70 sepanjang pekan ini.”
Sejak tercapainya kesepakatan gencatan senjata pada 24 Juni yang mengakhiri perang Israel-Iran selama 12 hari, harga Brent diperdagangkan di kisaran US$66,34 hingga US$71,53 per barel.
Selanjutnya: Cara Verifikasi ID Roblox untuk Pemain Usia 13+ dan Apa Saja yang Dibutuhkan
Menarik Dibaca: Update Terkini Gift Code Ojol The Game 21 Juli 2025 dari Codexplore
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News