kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,85   2,25   0.25%
  • EMAS1.378.000 0,95%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Harga Komoditas Logam Mulia Beranjak Naik pada Juli 2023, Simak Faktor Pendorongnya


Sabtu, 15 Juli 2023 / 15:31 WIB
Harga Komoditas Logam Mulia Beranjak Naik pada Juli 2023, Simak Faktor Pendorongnya
ILUSTRASI. Emas dan perak batangan


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto

Angka tersebut dibandingkan dengan kenaikan output 2% yang lebih lambat menandai kekhawatiran defisit baru dan mendorong perak mengungguli emas sejak awal bulan. Harga perak juga didukung oleh data inflasi yang lemah di AS, memangkas ekspektasi hawkish untuk The Fed.

Emas naik ke level tertinggi 4 minggu di US$ 1.963 per ons troi karena bukti terbaru dari inflasi yang lebih lemah menambah harapan bahwa siklus pengetatan The Fed akan berakhir bulan ini.

"Pasar keuangan saat ini mengharapkan bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga sebesar 25bps dalam pertemuan mendatang dan mempertahankannya tidak berubah untuk sisa tahun ini, sebelum berputar ke arah sikap yang lebih dovish pada kuartal pertama 2024," tutur Sutopo.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menambahkan, harga emas naik di bulan Juli 2023 seiring dengan ekspektasi inflasi AS yang berlanjut turun. Selain itu, ada pernyataan dari pejabat The Fed negara bagian bahwa tahun ini merupakan akhir dari kenaikan suku bunga The Fed.

Hal ini menjadi acuan investor bahwa kenaikan suku bunga yang agresif akan segera berakhir. Lalu, tahun 2024 akan menjadi momen penurunan suku bunga acuan. Ekspektasi ini membuat harga emas kembali lagi mengalami kenaikan.

Namun, Ibrahim melihat menaikan harga emas dan logam mulia lainnya hanya sementara karena mendapat dukungan dari pelemahan dolar AS. Pasalnya, bank sentral Inggris dan bank sentral Eropa masih berpotensi menaikkan suku bunganya secara agresif akibat inflasi yang belum terkendali.

Baca Juga: Harga Komoditas Logam Mulia Kompak Menguat

Oleh sebab ktu, ia melihat, sulit bagi harga emas untuk mendekati level US$ 1.990 per ons troi. "Momentum pelemahan dolar hanya akan sampai di minggu ini. Minggu depan kembali menguat," ucap Ibrahim.

Kenaikan harga emas ini dimanfaatkan oleh para spekulan untuk mengambil posisi beli. Harga saat ini sudah relatif tinggi. Ibrahim menyarankan investor untuk wait and see terlebih dahulu sambil menunggu momen koreksi.

Ibrahim memprediksi, koreksi harga emas akan mencapai US$ 1.900 per on troi dan perak US$ 17,2 per ons troi. Namun, di kuartal keempat tahun ini, harga emas akan naik kembali ke US$ 2.000 per ons troi dan perak menuju US$ 20 per ons troi.

Sutopo memperkirakan, emas akan diperdagangkan pada US$ 1.950 per ons troi ke depan, mengingat inflasi yang turun telah menghilangkan daya tariknya.

Perak diperkirakan diperdagangkan pada US$ 25 ons troi karena permintaan industri untuk panel surya semakin meningkat.

Platinum diperkirakan diperdagangkan pada US$ 950 per ons troi karena peralihan penggunaan kendaran telah meningkatkan permintaannya.

Paladium diperkirakan diperdagangkan pada US$ 1.200 dan bisa melemah karena subtitusi ke mobil listrik telah mengurangi permintaan terhadap logam ini.

Menurut Sutopo, harga perak kemungkinan akan lebih baik karena penggunaan logam ini didukung perkembangan teknologi digital.

Paladium mungkin tidak terlalu menarik perhatian, sedangkan platinum masih lebih baik. Sementara emas yang tidak memberikan imbal hasil kemungkinan akan cenderung mendatar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×