kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.938.000   14.000   0,73%
  • USD/IDR 16.300   0,00   0,00%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Harga Komoditas Kompak Terkoreksi, Cermati Faktor Pemicunya


Senin, 20 Maret 2023 / 21:52 WIB
Harga Komoditas Kompak Terkoreksi, Cermati Faktor Pemicunya
ILUSTRASI. Harga Komoditas Kompak Terkoreksi, Cermati Faktor Pemicunya


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menambahkam, kebangkrutan yang terjadi pada SVB,  Siganture Bank, dan Credit Suisse membuat perlambatan ekonomi terlihat nyata. Alhasil, kondisi ini membuat investor melalukan aksi profit taking di komoditas energi.

Selain itu, musim dingin akan segera berakhir sehingga terjadi penurunan permintaan energi. China juga melakukan produksi batubara di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan domestiknya sehingga menurunkan permintaan cukup dramatis.

Ibrahim memprediksi, harga minyak mentah berpotensi lanjut turun ke level US$ 60 per barel, lalu berpeluang naik kembali.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Berbalik Melemah, Kekhawatiran di Sektor Bank Berlanjut

Gas alam kemungkinan besar bakal berada di kisaran US$ 2,4-US$ 2,38 per MMBtu. "Akan tetapi, pada akhir tahun berpotensi naik lagi ke level US$ 3,50 per MMBtu karena musim dingin bakal membuat permintaan bertambah," ucap Ibrahim.

Lalu, harga batubara tahun 2023 berpotensi terus turun ke US$ 130 per ton. Meski terkoreksi, harga batubara ini masih cukup tinggi karena harga normalnya berada di US$ 116 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×