kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Harga Komoditas Energi Kompak Melemah, Simak Prospeknya di 2023


Senin, 20 Maret 2023 / 21:07 WIB
Harga Komoditas Energi Kompak Melemah, Simak Prospeknya di 2023
ILUSTRASI. Harga komoditas energi kompak melanjutkan penurunannya.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas energi kompak melanjutkan penurunannya. Berdasarkan data tradingeconomics.com, harga minyak mentah pada Senin (20/3) berada di level US$ 66 per barel, turun dari US$ 80,43 per barel pada Senin (6/3).

Lalu, harga gas alam kini berada di US$ 2,36 per mmbtu, dari US$ 3,16 per mmbtu pada Jumat (3/3). Kemudian, harga batubara kini berada di US$ 173 per ton, dari US$ 198 per ton pada Jumat (3/3).

Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, sebenarnya hampir semua harga komoditas mengalami penurunan. Faktor utamanya berasal dari sentimen risk-off akibat kejatuhan sejumlah bank, seperti Silicon Valley Bank, Signature Bank, dan Credit Suisse.

Untuk ke depannya, Lukman memprediksi, harga komoditas energi  masih akan tertekan. Selain karena masalah-masalah di atas, musim dingin yang akan segera berakhir juga bakal mengurangi permintaan terhadap energi.

Baca Juga: Mencari Saham Apik Dengan Valuasi Murah di Jajaran Indeks IDX Value 30

Terlebih lagi, gas alam masih dalam kondisi kelebihan produksi. Lukman memprediksi, harga gas alam di semester 1 2023 akan berkisar di US$ 2 per mmbtu-US$ 2,5 per mmbtu, tetapi berpotensi naik lagi pada musim dingin akhir tahun ke US$ 3 per mmbtu.

Sementara itu, pasokan dan permintaan minyak mentah sebenarnya cukup seimbang. Namun, ada peluang bargain hunting minyak mentah di level US$ 60 per barel.

"Saya melihat dengan harga di US$ 60-an cukup menarik bagi pemerintah Amerika Serikat untuk mengisi kembali cadangan strategis mereka yang berkurang banyak," ucap Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (20/3).

Baca Juga: Kanada Gagal Penuhi Target Produksi Minyak 200.000 Barel Per Hari

Lukman memprediksi, minyak mentah akan berada di kisaran US$ 55 per barel-US$ 75 per barel pada semester pertama 2023. Sementara sampai akhir tahun ini, prediksi rentang harganya berada di US$ 60 per barel-US$ 80 per barel.

Untuk batubara, tekanannya diperberat oleh penurunan permintaan yang besar, terutama dari China dan Eropa. Pada semester 1 2023, harga batubara diprediksi berada di kisaran US$ 150 per ton-US$ 185 per ton.

"Akhir tahun batubara masih sangat tergantung China. Apabila ekonominya masih tetap hanya tumbuh 5% dan krisis perbankan meluas, batubara bisa ke US$ 130-US$ 150 per ton," kata Lukman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×