kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.470.000   6.000   0,24%
  • USD/IDR 16.715   11,00   0,07%
  • IDX 8.708   21,66   0,25%
  • KOMPAS100 1.194   0,10   0,01%
  • LQ45 855   0,95   0,11%
  • ISSI 311   1,36   0,44%
  • IDX30 438   0,25   0,06%
  • IDXHIDIV20 506   0,96   0,19%
  • IDX80 134   0,19   0,14%
  • IDXV30 139   0,26   0,19%
  • IDXQ30 139   0,16   0,12%

Harga Komoditas Energi Kompak Melemah, Simak Prospeknya di 2023


Senin, 20 Maret 2023 / 21:07 WIB
Harga Komoditas Energi Kompak Melemah, Simak Prospeknya di 2023
ILUSTRASI. Harga komoditas energi kompak melanjutkan penurunannya.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas energi kompak melanjutkan penurunannya. Berdasarkan data tradingeconomics.com, harga minyak mentah pada Senin (20/3) berada di level US$ 66 per barel, turun dari US$ 80,43 per barel pada Senin (6/3).

Lalu, harga gas alam kini berada di US$ 2,36 per mmbtu, dari US$ 3,16 per mmbtu pada Jumat (3/3). Kemudian, harga batubara kini berada di US$ 173 per ton, dari US$ 198 per ton pada Jumat (3/3).

Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, sebenarnya hampir semua harga komoditas mengalami penurunan. Faktor utamanya berasal dari sentimen risk-off akibat kejatuhan sejumlah bank, seperti Silicon Valley Bank, Signature Bank, dan Credit Suisse.

Untuk ke depannya, Lukman memprediksi, harga komoditas energi  masih akan tertekan. Selain karena masalah-masalah di atas, musim dingin yang akan segera berakhir juga bakal mengurangi permintaan terhadap energi.

Baca Juga: Mencari Saham Apik Dengan Valuasi Murah di Jajaran Indeks IDX Value 30

Terlebih lagi, gas alam masih dalam kondisi kelebihan produksi. Lukman memprediksi, harga gas alam di semester 1 2023 akan berkisar di US$ 2 per mmbtu-US$ 2,5 per mmbtu, tetapi berpotensi naik lagi pada musim dingin akhir tahun ke US$ 3 per mmbtu.

Sementara itu, pasokan dan permintaan minyak mentah sebenarnya cukup seimbang. Namun, ada peluang bargain hunting minyak mentah di level US$ 60 per barel.

"Saya melihat dengan harga di US$ 60-an cukup menarik bagi pemerintah Amerika Serikat untuk mengisi kembali cadangan strategis mereka yang berkurang banyak," ucap Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (20/3).

Baca Juga: Kanada Gagal Penuhi Target Produksi Minyak 200.000 Barel Per Hari

Lukman memprediksi, minyak mentah akan berada di kisaran US$ 55 per barel-US$ 75 per barel pada semester pertama 2023. Sementara sampai akhir tahun ini, prediksi rentang harganya berada di US$ 60 per barel-US$ 80 per barel.

Untuk batubara, tekanannya diperberat oleh penurunan permintaan yang besar, terutama dari China dan Eropa. Pada semester 1 2023, harga batubara diprediksi berada di kisaran US$ 150 per ton-US$ 185 per ton.

"Akhir tahun batubara masih sangat tergantung China. Apabila ekonominya masih tetap hanya tumbuh 5% dan krisis perbankan meluas, batubara bisa ke US$ 130-US$ 150 per ton," kata Lukman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×