Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada perdagangan Kamis (5/6). Mengutip RTI, indeks naik 0,63% atau 44,388 poin ke level 7.113,425.
Tercatat 279 saham naik, 332 saham turun, dan 197 saham stagnan. Total volume perdagangan 22,9 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 16,2 triliun.
Sebanyak tujuh indeks sectoral mendorong IHSG di zona hijau. Tiga sector dengan kenaikan tertinggi yakni IDX-Basic 1,74%, IDX-Cyclic 0,68%, dan IDX-Energy 0,50%.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Terkoreksi Jelang Libur Panjang, Ini Sentimennya
Saham-saham top gainers LQ45:
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 17,05% ke Rp 1.510
- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) naik 6,40% ke Rp 7.900
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 2,79% ke Rp 4.420
Baca Juga: IHSG Naik 0,72% di Sesi I, Kamis (6/5), Cermati Rekomendasi Saham Berikut!
Saham-saham top losers LQ45:
- PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) turun 4,50% ke Rp 530
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 4,13% ke Rp 3.710
- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) turun 3,78% ke Rp 1.145
Bursa Asia Menguat
Saham-saham di Asia bergerak naik tipis pada Kamis (5/6), sementara dolar Amerika Serikat (AS) melemah menjelang keputusan kebijakan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB).
Pelaku pasar menanti sinyal arah kebijakan moneter di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak kebijakan perdagangan AS.
Pelemahan dolar dipicu oleh data ekonomi AS yang mengecewakan. Data terbaru menunjukkan pelemahan sektor jasa dan pasar tenaga kerja, menambah kekhawatiran atas dampak ekonomi dari kebijakan tarif Presiden Donald Trump.
Di tengah tekanan tersebut, data ketenagakerjaan AS yang lebih penting dijadwalkan rilis Jumat (6/6), dan akan menjadi indikator arah kebijakan The Fed ke depan.
Di sisi perdagangan global, Kanada tengah mempersiapkan balasan terhadap tarif baru AS atas baja dan aluminium, sementara Uni Eropa menyatakan ada kemajuan dalam pembicaraan dagang dengan Washington.
ECB hampir dipastikan memangkas suku bunga, namun fokus pasar tertuju pada panduan kebijakan dari Presiden ECB Christine Lagarde.
“Ada ketidakpastian terkait sinyal yang akan disampaikan ECB, mengingat outlook global dan kebijakan perdagangan AS yang masih buram,” kata Kyle Rodda, analis pasar di Capital.com.
Ia menambahkan, panduan yang tidak cukup dovish bisa memicu volatilitas di pasar saham dan memperkuat euro lebih lanjut.
Tarif ganda atas baja dan aluminium AS mulai berlaku Rabu (4/6), menyasar Kanada dan Meksiko secara langsung. Pada saat yang sama, pemerintahan Trump juga meminta “penawaran terbaik” dari mitra dagang untuk menghindari tarif tambahan pada Juli.
Jepang mengirim negosiator perdagangan senior Ryosei Akazawa ke Washington, sementara Kanselir Jerman Friedrich Merz dijadwalkan mengunjungi AS untuk pembicaraan bilateral.
Dari sisi pasar, indeks MSCI Asia Pasifik (di luar Jepang) menguat 0,4%. Indeks Nikkei Jepang justru terkoreksi 0,5%.
Di Korea Selatan, indeks KOSPI melonjak 0,9% ke level tertinggi dalam 11 bulan, didorong optimisme pasca-pemilu atas Presiden Lee Jae-myung. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,5% dipicu kenaikan saham-saham teknologi.
Selanjutnya: Mora Telematika Indonesia (MORA) Siapkan Capex Rp 1 Triliun di 2025
Menarik Dibaca: 5 Aturan Makan Malam Saat Diet agar Berat Badan Cepat Turun, Praktikkan ya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News