Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat di awal pekan ini. Senin (9/12) pukul 6.55 WIB, harga emas spot berada di US$ 2.638,25 per ons troi.
Harga emas spot ini menguat 0,18% ketimbang posisi akhir pekan lalu di US$ 2.633,37 per ons troi.
Harga emas menguat setelah bank sentral China menambahkan emas ke cadangan pada bulan November. Pembelian oleh bank sentral China ini mengakhiri jeda pembelian enam bulan sejak Mei 2024 lalu.
People's Bank of China (PBoC) mengungkapkan pembelian 160.000 ons troi emas pada bulan lalu. Ini adalah pembelian pertama PBoC sejak April 2024 sebelum bank sentral menghentikan pembelian yang dilakukan dalam 18 bulan berturut-turut.
Baca Juga: Setelah Tahan Diri Selama Enam Bulan, Sejak Bulan Lalu PBOC Mulai Beli Emas Lagi
Dimulainya kembali pembelian menunjukkan bahwa PBoC masih bersemangat untuk mendiversifikasi cadangan dan menjaga terhadap depresiasi mata uang. Padahal, level harga emas masih mahal secara historis.
Para pelaku pasar juga memantau perkembangan di Suriah setelah penggulingan Presiden Bashar al-Assad. Serangan udara Amerika Serikat (AS) menghantam puluhan target ISIS di bagian tengah Suriah pada hari Minggu.
Presiden AS Joe Biden memperingatkan bahwa jatuhnya Assad dari kekuasaan dapat membuka pintu bagi kebangkitan ekstremisme Islam.
Baca Juga: Sebulan Harga Emas Antam Minus 1,24%, Hari Ini Malas Bergerak (8 Desember 2024)
Harga emas melonjak ke level tertinggi sepanjang masa di atas US$ 2.790 per ons troi pada bulan Oktober. Rekor harga emas didukung oleh pelonggaran moneter Federal Reserve serta meningkatnya permintaan aset safe haven di tengah ketegangan geopolitik Timur Tengah dan Ukraina.
Harga emas telah turun sejak level tertinggi karena penguatan dolar AS. Dolar AS menguat menyusul kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS.
Selanjutnya: Di Mana Assad Kini Berada? Ini Negara yang Memberinya Suaka
Menarik Dibaca: Catat, Ini Cara Menjadi Driver Gojek untuk Tambahan Penghasilan!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News