Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
Selain itu, LTLS juga baru saja menerbitkan obligasi berkelanjutan III Tahap I Tahun 2020 dengan nilai pokok obligasi Rp 300 miliar. Adapun kas dan setara kas LTLS di kuartal I-2020 tercatat sebesar Rp 408,25 miliar. Posisi tersebut disokong oleh adanya kas dari aktivitas pendanaan sebesar Rp 570,05 miliar.
Kemudian TINS tercatat memiliki surat utang jatuh tempo dengan total nilai Rp 600 miliar. Terdiri dari obligasi sebesar Rp 480 miliar dan sukuk senilai Rp 120 miliar.
Sekretaris Perusahaan TINS Abdullah Umar menjelaskan surat utang tersebut akan dilunasi pada saat jatuh tempo. Dananya sebagian disiapkan dari kas internal dan sebagian dari cashflow positif hasil penjualan.
"Kita sudah perhitungkan dengan beberapa skenario termasuk kemungkinan memanfaatkan fasilitas bank yang masih belum dimanfaatkan. Karena strategi kita menurunkan pinjaman, maka kita akan optimalkan menggunakan internal kas," jelasnya.
Baca Juga: Penerbitan sukuk korporasi pada semester dua diramal lebih ramai, berikut penyebabnya
Di kuartal I-2020 TINS mencatatkan arus kas masuk dari aktivitas operasi sebesar Rp 1,33 triliun. Kas masuk tersebut menyokong kas dan setara kas akhir periode sebesar Rp 933,94 miliar, setelah TINS menggunakan kasnya sebesar Rp 244,33 miliar untuk aktivitas operasi dan sebesar Rp 1,82 triliun untuk aktivitas pendanaan.
Sedangkan TBIG akan melunasi obligasi jatuh temponya senilai Rp 700 miliar dengan menggunakan kombinasi kas internal dan penerbitan obligasi baru. Upaya ini juga dilakukan oleh AGII untuk melunasi obligasi senilai Rp 195 miliar yang jatuh tempo pada 5 Desember 2020.
"Sekarang kita dalam proses penerbitan penawaran umum berkelanjutan kedua. Seharusnya untuk jatuh tempo bulan Desember 2020 tidak masalah, bisa lewat penerbitan baru," jelas Sekretaris Perusahaan AGII Rachmat Harsono.
Rachmat belum mau menjelaskan soal nilai yang dibidik, namun dia menargetkan obligasi tersebut bisa diterbitkan pada Desember 2020 untuk keperluan refinancing obligasi jatuh tempo.
Adapun kas dan setara kas AGII serta TBIG masing-masing sebesar Rp 429,68 miliar dan Rp 798,19 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News