Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Restrukturisasi obligasi diprediksi masih akan terus berlanjut di semester II-2020.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Dannif Danusaputro mengatakan di tengah kondisi ketidakpastian Covid-19, Mandiri Sekuritas terus berjaga-jaga dengan adanya potensi restrukturisasi obligasi. Menurutnya ada beberapa sektor yang terimbas Covid-19 yang berpeluang melakukan restrukturisasi.
"Apakah akan ada restrukturisasi? Ada dari transportasi, properti dan multifinance," jelas Dannif, Kamis (23/7).
Berdasarkan data KSEI, Kontan.co.id menghitung di sisa tahun 2020 total nilai obligasi dalam negeri emiten yang bakal jatuh tempo sekitar Rp 17,13 triliun. Nilai obligasi terbesar yang akan jatuh tempo adalah milik PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), yaitu totalnya sekitar Rp 2,91 triliun. Nilai tersebut berasal dari empat obligasi BNGA yang akan jatuh tempo di bulan Agustus, November dan Desember 2020.
Baca Juga: Mandiri Sekuritas: Banyak emiten berminat terbitkan obligasi
Sisanya, emiten yang memiliki obligasi jatuh tempo antara lain PT Lautan Luas Tbk (LTLS), PT Timah Tbk (TINS), PT Tower Bersama Tbk (TBIG), dan PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII).
Untuk bersiap-siap melunasi utang jatuh temponya, para emiten yang ingin menurunkan tingkat utangnya mengandalkan kas internal. Namun tak sedikit pula yang juga memanfaatkan fasilitas pinjaman perbankan dan menerbitkan obligasi baru.
LTLS memiliki Obligasi berkelanjutan II Lautan Luas Tahap II Tahun 2017 seri A senilai Rp 364,5 miliar yang akan jatuh tempo pada 28 November 2020.
Corporate Communication LTLS Sonny Ardi mengatakan LTLS telah menyiapkan upaya pelunasan tersebut.
"Dana refinance akan menggunakan saldo kas dan bank, dan sebagian dari fasilitas bank loan tersebut," jelas Sonny, Jumat (24/7).