kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Analis Proyeksikan Saham BRIS Bisa Tembus Rp 2.700 Per saham, Ini Analisanya


Kamis, 22 Februari 2024 / 12:19 WIB
Analis Proyeksikan Saham BRIS Bisa Tembus Rp 2.700 Per saham, Ini Analisanya
ILUSTRASI. Rekening Dana Nasabah: Staf membuka layanan Rekening Dana Nasabah (RDN) Online Bank Syariah Indonesia (BSI) usai peluncuran di Jakarta, Selasa (16/01/2024). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI resmi meluncurkan Rekening Dana Nasabah (RDN) Online Syariah. Kehadiran RDN Online dari BSI diharapkan akan mendongkrak jumlah investor syariah di Indonesia sebanyak 1 juta rekening saham syariah pada tahun 2024. KONTAN/Baihaki/16/1/2024


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI diproyeksikan bisa menembus level harga Rp 2.700 per lembar saham, seiring manajemen perseroan yang menjaga kinerja fundamental emiten bersandi BRIS itu tumbuh berkelanjutan.

Analis pasar modal dari BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano dalam risetnya yang dipublikasikan belum lama ini menjelaskan, proyeksi target harga Rp 2.700 untuk saham BRIS karena mempertimbangkan pertumbuhan BSI ke depan.

Hal itu ditopang oleh peran BSI sebagai bank syariah terbesar di Tanah Air.

Baca Juga: Antisipasi Penurunan Suku Bunga, Analis Rekomendasikan Buy Saham Ini Secara Bertahap

Secara fundamental BSI memiliki pertumbuhan pembiayaan di atas rerata industri. Kemudian, pendanaan BSI berbiaya lebih murah. Perseroan pun mampu melakukan efisiensi biaya yang semakin baik.

“Dengan faktor tersebut kami memperkirakan pertumbuhan laba bersih per saham mencapai 15% per tahun untuk 2024-2025,” papar Victor dalam siaran pers, Kamis (22/2).

Adapun saham BRIS menjadi one of the best performer stock secara year to date (YTD) karena tumbuh 42,53% hingga perdagangan Selasa (20/2). Pada hari yang sama, saham BRIS sempat menembus rekor level harga tertinggi baru yaitu Rp 2.500 per saham. 

Baca Juga: Asing Lanjut Net Buy Jumbo, Cermati 10 Saham yang Banyak Diburu Asing, Selasa (20/2)

Kendati demikian, BRIS pada perdagangan Selasa ditutup di level Rp 2.480 dan mendorong kapitalisasi pasar atau market cap BSI menjadi Rp 114,4 triliun.

‘’Kenaikan saham BRIS sejalan dengan market yang juga hijau di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.352,6 atau terapresiasi 0,77%,’’ kata Rizky Budinanda Head of Investor Relation PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

 

Indeks Financial pada periode hari yang sama juga positif dengan pertumbuhan 1,24% dan secara YTD sektor finansial telah tumbuh 5,11%. Selain itu, terdapat pula foreign inflow dengan posisi net buy mencapai Rp1,41 triliun.

Investor asing tercatat telah melakukan net buy selama delapan hari perdagangan berturut-turut sejak 6 Februari 2024 dengan total sekitar Rp12,12 triliun. 

Baca Juga: Bank Danamon (BDMN) Salurkan Pembiayaan Berkelanjutan (ESG) Rp 31,4 Triliun pada 2023

Adapun aliran dana asing ke bursa juga telah terlihat sejak awal tahun dengan total mencapai Rp 22,3 triliun. Kondisi market tersebut juga tercermin di dalam komposisi kepemilikan saham institusi di saham BSI yang diperdagangkan mendominasi dengan angka 76,2% di mana sekitar 48% merupakan kepemilikan saham oleh institusi asing. 

Di sisi lain, kinerja saham BRIS yang menghijau seiring pula dengan kinerja fundamental industri perbankan nasional yang moncer sepanjang 2023, termasuk BSI.

Hal tersebut setidaknya bisa dilihat dari kinerja fundamental induk usaha BRIS, yaitu BMRI yang mencatatkan laba bersih Rp55,06 triliun. BBRI sebesar Rp60,1 triliun dan BBNI Rp21 triliun. 

Sementara BRIS seperti diketahui pada 2023 membukukan laba R p5,7 triliun. Dengan demikian, BRIS pun semakin mendapatkan kepercayaan investor, terlebih dari luar negeri. Di mana net buy foreign terhadap BRIS pada periode perdagangan yang sama menembus Rp45,07 miliar.

Baca Juga: CIMB Niaga Menutup Tahun 2023 dengan Perolehan Kinerja Tertinggi

Rizky pun menyebut, dengan level tersebut, maka harga baru BRIS telah melewati target price (TP) konsensus para analis pasar modal yang dirangkum Bloomberg yaitu sebesar Rp 2.475.

Bahkan sebanyak 12 lembaga analis yang menerbitkan coverage mengenai BRIS, telah merekomendasikan beli atas saham BSI. 

“TP konsensus tersebut telah naik dari sebelumnya sekitar Rp2.100 di mana upgrade TP tersebut sejalan dengan makin kuatnya kinerja BSI. Terutama setelah publikasi laporan keuangan (kinerja fundamental) pada 1 Februari 2024,” kata Rizky menegaskan. 

Kenaikan harga saham BRIS juga sejalan dengan pertumbuhan saham bank besar seperti BBCA yang naik 1,52%, BBRI yang naik 3,28%, BBNI yang naik 2,55% sementara BMRI berada dalam posisi sideway ditutup pada harga Rp7.150 pada periode yang sama.

Baca Juga: Bunga BI Tetap 6%, Simak Arah IHSG dan Rekomendasi Saham-Saham Jagoan Analis

“Oleh karena itu saham BRIS kini telah menjadi portofolio yang dimiliki oleh investor selain saham empat bank besar tersebut,” lanjut Rizky. 

Seperti diketahui, dengan raihan bottom line pada 2023 menempatkan BSI di peringkat kelima bank dengan laba terbesar di Tanah Air, dari total bank nasional yang telah mempublikasikan kinerja keuangannya. BSI merupakan emiten bank yang mencatatkan pertumbuhan laba signifikan pada 2023 yaitu 33,8% dengan total aset Rp353,62 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×