Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
Di sisi lain, kinerja saham BRIS yang menghijau seiring pula dengan kinerja fundamental industri perbankan nasional yang moncer sepanjang 2023, termasuk BSI.
Hal tersebut setidaknya bisa dilihat dari kinerja fundamental induk usaha BRIS, yaitu BMRI yang mencatatkan laba bersih Rp55,06 triliun. BBRI sebesar Rp60,1 triliun dan BBNI Rp21 triliun.
Sementara BRIS seperti diketahui pada 2023 membukukan laba R p5,7 triliun. Dengan demikian, BRIS pun semakin mendapatkan kepercayaan investor, terlebih dari luar negeri. Di mana net buy foreign terhadap BRIS pada periode perdagangan yang sama menembus Rp45,07 miliar.
Baca Juga: CIMB Niaga Menutup Tahun 2023 dengan Perolehan Kinerja Tertinggi
Rizky pun menyebut, dengan level tersebut, maka harga baru BRIS telah melewati target price (TP) konsensus para analis pasar modal yang dirangkum Bloomberg yaitu sebesar Rp 2.475.
Bahkan sebanyak 12 lembaga analis yang menerbitkan coverage mengenai BRIS, telah merekomendasikan beli atas saham BSI.
“TP konsensus tersebut telah naik dari sebelumnya sekitar Rp2.100 di mana upgrade TP tersebut sejalan dengan makin kuatnya kinerja BSI. Terutama setelah publikasi laporan keuangan (kinerja fundamental) pada 1 Februari 2024,” kata Rizky menegaskan.
Kenaikan harga saham BRIS juga sejalan dengan pertumbuhan saham bank besar seperti BBCA yang naik 1,52%, BBRI yang naik 3,28%, BBNI yang naik 2,55% sementara BMRI berada dalam posisi sideway ditutup pada harga Rp7.150 pada periode yang sama.
Baca Juga: Bunga BI Tetap 6%, Simak Arah IHSG dan Rekomendasi Saham-Saham Jagoan Analis
“Oleh karena itu saham BRIS kini telah menjadi portofolio yang dimiliki oleh investor selain saham empat bank besar tersebut,” lanjut Rizky.
Seperti diketahui, dengan raihan bottom line pada 2023 menempatkan BSI di peringkat kelima bank dengan laba terbesar di Tanah Air, dari total bank nasional yang telah mempublikasikan kinerja keuangannya. BSI merupakan emiten bank yang mencatatkan pertumbuhan laba signifikan pada 2023 yaitu 33,8% dengan total aset Rp353,62 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News