Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
Di sisi lain, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengamati kenormalan baru bisa menjadi dampak positif sebab bisa mendorong kondisi ekonomi. Terkait gelombang kedua pandemi Covid-19, ia beranggapan sentimen itu sudah diantisipasi dengan pencarian vaksin.
"Sudah bukan sentimen baru untuk IHSG," ungkap William kepada Kontan.co.id, Selasa (26/5).
Baca Juga: IHSG menguat 1,78% ke 4.626 pada akhir perdagangan Selasa (26/5)
Meski demikian, William melihat sejauh ini IHSG terlihat masih sideways di level 4.565 hingga 4.680. Tekanan jual bersih (net sell) investor asing yang masih besar menjadi pemicunya.
Jika ke depan tidak ada sentimen lain yang memperberat pasar, maka IHSG diprediksi dapat menyentuh level 5.000 di akhir tahun 2020. Akan tetapi, jika ada sentimen pemberat lainnya, IHSG berpotensi melemah hingga level 4.200.
Selain Covid-19, kembali memanasnya tensi antara Amerika Serikat dan China bisa memperberat pergerakan IHSG.
"Akan berpengaruh kalau indeks Asia juga menurun. Sentimen ini sebenarnya tidak berimbas langsung ke Indonesia, tidak seperti Covid-19," jelas William.
Sementara itu, Hans Kwee memperkirakan IHSG bisa menyentuh level 5.775 di akhir tahun. Dengan catatan, gelombang kedua tidak terjadi dan Covid-19 segera berakhir. Jika terjadi sebaliknya, IHSG akan berada di level 4.445.
Baca Juga: IHSG berhasil menguat pasca Lebaran, berikut sentimen pendorongnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News