kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Emiten Sektor Kesehatan Hadapi Sejumlah Tantangan, Simak Rekomendasi Sahamnya


Minggu, 10 Agustus 2025 / 09:42 WIB
Emiten Sektor Kesehatan Hadapi Sejumlah Tantangan, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Analis memberikan rekomendasi saham pilihan untuk emiten sektor kesehatan yang dihadang sejumlah tantangan di semester II-2025


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten di sektor kesehatan masih menghadapi sejumlah tantangan di semester  II-2025. Beberapa tantangan yang dihadapi adalah mulai dari penurunan volume pasien BPJS/JKN di rumah sakit, hingga perlambatan konsumsi dan ketatnya persaingan bagi emiten farmasi.

Untuk itu, para analis memberikan ulasan dan rekomendasi saham sektor kesehatan,

1. PT Medikaloka Hermina (HEAL)

Medikaloka Hermina (HEAL) mencatat kinerja melemah pada semester I-2025 akibat pengetatan verifikasi klaim BPJS, berkurangnya hari kerja, dan penurunan volume pasien privat. Kontribusi pasien rawat inap privat turun menjadi 46%, sedangkan beban gaji dan obat tumbuh lebih cepat daripada pendapatan.

Namun, prospek jangka panjang positif berkat ekspansi skala, peningkatan intensitas pendapatan melalui KRIS dan CoB, pengembangan bisnis non-rumah sakit, serta sinergi dengan Djarum-Astra. Risiko utama meliputi capex tinggi, eksekusi penetrasi pasien privat, dan berlanjutnya ketatnya klaim BPJS.

  • Rekomendasi: Beli
  • Target harga: Rp 1.850

Ismail Fakhri Suweleh & Wilastita Muthia Sofi, BRI Danareksa Sekuritas

2. PT Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA)

Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) membukukan kinerja solid pada semester I-2025, ditopang kenaikan tarif layanan (termasuk obat) dan peningkatan intensitas kasus dengan komposisi pembayar yang lebih baik. Meskipun, MIKA menghadapi penurunan lalu lintas pasien JKN dan berkurangnya kasus demam berdarah. Pendapatan dan laba bersih tumbuh masing-masing 4,5% yoy dan 6,5% yoy, sejalan dengan estimasi internal.

Manajemen menurunkan target pertumbuhan pendapatan pada tahun 2025 ke kisaran high single digit akibat tren penurunan pasien JKN. Meski demikian, pendapatan dan laba hingga akhir tahun 2025 diperkirakan masih akan bertumbuh. Ini didukung sentimen tarif lebih tinggi, serta pembukaan dua rumah sakit baru pada 2025.

  • Rekomendasi: Beli
  • Target harga: Rp 3.100

Andre Suntono, KB Valbury Sekuritas

 

3. PT Kalbe Farma (KLBF)

Kalbe Farma (KLBF) mencatat laba bersih semester I-2025 sebesar Rp 2 triliun, tumbuh 4,6% secara tahunan. Pencapaian ini sejalan dengan proyeksi riset, didukung kenaikan margin kotor menjadi 41,1% berkat harga bahan baku yang lebih rendah. 

Meski pendapatan hanya naik 4,6% dan di bawah target pertumbuhan perusahaan, marjin operasional membaik menjadi 14,3%. Pada kuartal II-2025, penjualan tumbuh 3,4% yoy, ditopang distribusi dan farmasi, sementara segmen nutrisi tertekan pelemahan daya beli. Analis mempertahankan rekomendasi beli, seraya mengingatkan risiko utama berasal dari potensi pelemahan rupiah.

  • Rekomendasi: Beli
  • Target harga: Rp 1.780

Andrianto Saputra & Nicholas Bryan, Indo Premier Sekuritas

4. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO)

Sido Muncul (SIDO) membukukan laba bersih turun tipis 1% secara tahunan, tetapi melampaui ekspektasi analis. Pemulihan kuat terjadi pada kuartal II-2025 dengan laba bersih melonjak 69% yoy, didorong lonjakan penjualan jamu 47% yoy seiring membaiknya distribusi ke warung dan kios. Margin kotor naik signifikan menjadi 60,5% berkat perbaikan penjualan.

Prospek jangka pendek terbantu musim hujan dan potensi perbaikan margin. Namun, analis menyarankan untuk mencermati perlambatan penjualan herbal dan persaingan ketat di produk herbal pencegah masuk angin.

  • Rekomendasi: Hold
  • Target harga: Rp 510

Baruna Arkasatyo, Joanne Ong, & Hadi Soegiarto, CGS International 

Selanjutnya: Daftar Harga HP OPPO Seri A Terbaru, Agustus 2025

Menarik Dibaca: Tren Desain Rumah Lebih Berwarna Berkat Furnitur Ikonik dan Palet Tak Terduga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×