kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Wacana Kripto Masuk dalam Dana Pensiun Jadi Katalis Perdagangan Industri Kripto


Minggu, 10 Agustus 2025 / 12:29 WIB
Wacana Kripto Masuk dalam Dana Pensiun Jadi Katalis Perdagangan Industri Kripto
ILUSTRASI. Trump berencana mengizinkan aset kripto masuk dalam skema dana pensiun 401(k) dan bisa menjadi katalis yang mendorong permintaan aset kripto


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana mengizinkan aset kripto masuk dalam skema dana pensiun 401(k). Kebijakan itu dinilai menjadi katalis yang mendorong permintaan aset kripto, termasuk Bitcoin ke depannya.

Chairman Indodax, Oscar Darmawan mengatakan, perintah eksekutif Trump untuk mengizinkan aset alternatif seperti kripto, ekuitas swasta, dan real estat sebagai bagian dari investasi dalam dana pensiun 401(k) sebagai kebijakan yang sangat strategis dan berpotensi menjadi katalis penting bagi perkembangan industri kripto secara global.

Sebagai informasi, 401(k) merupakan salah satu instrumen dana pensiun terbesar di Amerika Serikat, dengan total nilai aset mencapai sekitar US$ 9 triliun hingga US$ 12 triliun. Selama ini, alokasi dana tersebut umumnya terbatas pada instrumen tradisional seperti saham, obligasi, dan uang tunai. 

“Dengan dibukanya akses bagi manajer dana untuk memasukkan aset kripto ke dalam portofolio 401(k), kebijakan ini membuka potensi aliran dana institusional dalam jumlah besar ke pasar kripto,” ujar Oscar kepada Kontan, Jumat (8/8/2025). 

Baca Juga: UU Kripto di AS Berpotensi Perkuat Otot Dolar AS, Begini Dampaknya ke Rupiah

Oscar bilang, hal ini secara langsung dapat meningkatkan likuiditas, memperluas basis investor, dan memperkuat narasi bahwa kripto, khususnya Bitcoin, telah mulai diakui sebagai bagian dari strategi diversifikasi investasi jangka panjang.

Namun demikian, Oscar mengingatkan bahwa sentimen terhadap harga kripto seperti Bitcoin tidak hanya dipengaruhi oleh satu kebijakan saja. Faktor lain seperti kebijakan suku bunga The Fed, adopsi institusional, perkembangan regulasi global, dan kondisi geopolitik juga tetap menjadi penentu utama pergerakan pasar. 

Di sisi lain, risiko terhadap volatilitas dan perlindungan investor juga perlu menjadi perhatian, terutama dalam konteks dana pensiun yang menyangkut masa depan keuangan jutaan warga negara.

Secara keseluruhan, Indodax menyambut baik perkembangan ini sebagai langkah positif menuju integrasi kripto dalam sistem keuangan global. 

“Kami percaya bahwa kebijakan seperti ini dapat mendorong legitimasi aset digital dan mempercepat pertumbuhan industri secara lebih inklusif, sehat, dan berkelanjutan, termasuk di pasar negara berkembang seperti Indonesia,” kata Oscar. 

Jika langkah kebijakan tersebut benar-benar direalisasikan, Oscar menyebut ini akan menjadi sinyal kuat bahwa kripto sedang bergerak menuju arus utama dalam sistem keuangan global. 

“Sebagai pelaku industri kripto di Indonesia, kami menyambut baik setiap perkembangan positif dari pasar global yang mendorong pertumbuhan industri ini secara sehat, berkelanjutan, dan semakin terintegrasi dalam sistem keuangan formal,” ucap dia. 

Baca Juga: Trump Buka Pintu Kripto Masuk Rekening Pensiun, Bitcoin Diproyeksi Sentuh US$ 150.000

Dihubungi secara terpisah, Analis Tokocrypto Fyqieh Fachrur mengatakan, dampak kebijakan ini terhadap prospek jangka panjang kripto sangat positif. Masuknya dana pensiun berarti adopsi institusional Bitcoin kian meluas. Investasi melalui 401(k) akan mendorong lebih banyak investor jangka panjang untuk memiliki Bitcoin sebagai bagian dari strategi pensiun mereka. 

Hal ini diperkuat oleh pernyataan analis bahwa Bitcoin kini telah berkembang melampaui tahap “aset spekulatif semata” dan semakin diakui sebagai aset investasi jangka panjang oleh investor institusi. 

Kebijakan baru ini diyakini akan mempercepat tren tersebut, apalagi sejumlah raksasa finansial seperti BlackRock dan Fidelity sudah menyiapkan produk terkait Bitcoin untuk memenuhi permintaan baru ini. 

Bitcoin dan Ethereum diperkirakan menjadi dua aset kripto yang paling diuntungkan, karena keduanya sudah tersedia dalam bentuk produk investasi ETF yang memudahkan integrasinya ke menu investasi dana pensiun. Adapun total nilai pasar dana pensiun kontribusi-tertentu (seperti 401(k)) di AS mencapai sekitar US$ 9 triliun - US$ 12 triliun.   

Baca Juga: Ether Tembus US$4.000! Pertama Kalinya Sejak Desember 2024, Dominasi Bitcoin Tergerus  

“Jika hanya 10% dari dana sebesar itu mengalokasikan 5% portofolionya ke aset kripto, akan tercipta permintaan baru sekitar US$45 miliar ke pasar aset digital,” terang Fyqieh.  

Oscar memproyeksikan jika tren positif penguatan Bitcoin berlanjut, tidak menutup kemungkinan Bitcoin bisa bergerak menuju kisaran US$150.000–US$200.000 pada akhir tahun. 

Fyqieh menilai, dalam skenario optimistis, Bitcoin berpotensi menembus US$150.000 hingga akhir 2025 jika kombinasi faktor pendukung berjalan maksimal.

Selanjutnya: Resep Spaghetti di Grow a Garden Butuh Bahan Apa Saja? Ini Daftarnya dan Cara Masak

Menarik Dibaca: 9 Rekomendasi Jus yang Bagus Diminum saat Diet untuk Menurunkan Berat Badan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×