Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street berakhir turun pada pekan ini saat investor menunggu pidator Gubernur Federal Reserve Jerome Powell pekan depan. Pada perdagangan terakhir pekan ini, tiga indeks utama Wall Street bergerak bervariasi.
Jumat (18/8), Indeks S&P 500 turun 0,65 poin atau 0,01% menjadi 4.369,71. Nasdaq Composite turun 26,16 poin atau 0,2% menjadi 13.290,78. Sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 25,83 poin atau 0,07% menjadi 34.500,66.
S&P 500 berakhir hampir datar pada hari Jumat karena kenaikan di sektor defensif dan energi mengimbangi pelemahan di saham-saham pertumbuhan kapitalisasi pasar jumbo. Sementara investor menantikan pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell minggu depan.
Saham pertumbuhan terkait teknologi megacap turun. Harga saham Alphabet turun 1,9% dan Tesla turun 1,7%, karena investor khawatir suku bunga bisa tetap lebih tinggi lebih lama.
Nasdaq yang padat teknologi membukukan penurunan mingguan terbesar dari tiga indeks utama, turun 2,59%. Dow Jones dan S&P 500 turun masing-masing 2,21% dan 2,11% dalam sepekan.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,59% Pada Jumat (18/8), Ini Sentimennya
Dengan tidak adanya katalis utama yang menggerakkan pasar, fokus telah beralih ke pidato Powell di simposium ekonomi Jackson Hole Jumat depan untuk petunjuk tentang prospek suku bunga. Indeks volatilitas CBOE mencapai level tertinggi dalam hampir tiga bulan, mencerminkan meningkatnya kecemasan investor.
Saham Nvidia turun 0,1%, tetapi masih membukukan kenaikan mingguan. Nvidia telah melakukan reli spektakuler pada pertumbuhan yang diharapkan dalam kecerdasan buatan, nilainya hampir tiga kali lipat dari tahun ke tahun. Nvidia akan merilis kinerja keuangan pada hari Rabu.
Sektor defensif seperti kebutuhan pokok konsumen dan utilitas naik, dengan keuntungan di perusahaan seperti pengecer Walmart membantu Dow Jones Industrial Average. Indeks energi S&P 500 naik 0,9%, dengan Exxon Mobil di antara pemenang terkemuka, naik 1,5%.
Di antara penggerak utama perdagangan kemarin, Estee Lauder anjlok 3,3% setelah produsen kosmetik tersebut memperkirakan penjualan bersih tahunan dan laba di bawah estimasi Wall Street.
Nasdaq telah jatuh 7,2% dalam tiga minggu terakhir, penurunan tiga minggu terdalam sejak akhir Desember. Penurunan tiga minggu S&P 500 sebesar 4,6% adalah penurunan terbesar sejak tiga minggu yang berakhir pada 10 Maret.
Baca Juga: Wall Street Memerah untuk Hari Keempat, Gelisah akan Potensi Suku Bunga
Penurunan pasar saham pekan ini terjadi setelah serentetan data ekonomi yang kuat. Investor memutar kembali ekspektasi penurunan suku bunga dan mendorong imbal hasil obligasi pemerintah.
"Kami telah lama terlambat untuk koreksi dalam pasar saham dan jelas bahwa suku bunga yang lebih tinggi sekarang telah menjadi katalisator untuk itu," kata Michael Reynolds, wakil presiden strategi investasi di firma penasehat investasi dan kekayaan Glenmede kepada Reuters.
"Ketika biaya peluang untuk modal menjadi lebih kompetitif, valuasi harus dikoreksi pada aset yang mengandung risiko, terutama saham berkapitalisasi besar yang telah diperdagangkan dengan harga premium yang signifikan tahun ini," imbuh dia
Benchmark imbal hasil Treasury AS 10 tahun turun dari tertinggi 10 bulan setelah gagal menembus level yang akan menjadi yang tertinggi sejak 2007 pada hari Kamis. Yield obligasi negara AS tenor 10 tahun pekan ini ditutup pada 4,26%, turun dari posisi kemarin 4,28%.
Pedagang melihat peluang hampir 91% dari suku bunga Fed pada level saat ini pada pertemuan bulan September, menurut alat FedWatch CME Group.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News