Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Tiga indeks utama Wall Street bergerak variatif pada akhir pekan, mengikuti data harga produsen AS yang lebih tinggi perkiraan telah mendorong kenaikan imbal hasil treausry.
S&P 500 dan Nasdaq Composite memerah pada hari Jumat dan membukukan penurunan mingguan kedua secara berturut-turut. S&P 500 mengakhiri pekan ini dengan penurunan sedalam 0,3%, sementara Nasdaq melemah 1,9%.
Di sisi lain, Dow Jones Industrial Average ditutup menguat pada minggu ini dengan kenaikan 0,6%.
Sementara pada perdagangan akhir pekan, Dow Jones Industrial Average naik 0,3%, ke level 35.281,4. Di sisi lain, S&P 500 turun 0,11%, menjadi 4.464,05 dan Nasdaq Composite melemah 0,56%, ke 13.644,85.
Baca Juga: Wall Street Terjun, Saham Pertumbuhan Jatuh Setelah Rilis Data Harga Produsen
Pemerintah AS melaporkan bahwa indeks harga produsen (PPI) naik 0,8% dalam 12 bulan pada Juli, lebih tinggi dari kenaikan pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,2%.
Sebelumnya ekonom yang disurvei oleh Refinitiv memperkirakan kenaikan PPI hanya akan mencapai 0,7%.
Meskipun para trader umumnya mengharapkan Federal Reserve menahan diri dari pengetatan kondisi kredit untuk sisa tahun ini, namun harapan ini mulai menipis.
"Kami telah melihat beberapa berita dan data material dalam beberapa hari terakhir, tetapi pasar telah bergerak sideways," kata Jason Betz, penasihat kekayaan di Ameriprise.
Imbal hasil nota treasury AS bertenor dua tahun, yang bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga jangka pendek, naik menjadi 4,88%.
Baca Juga: Bursa Asia Tergelincir, Menuju Penurunan Mingguan Sebesar 1%
Hal ini membebani saham teknologi besar, karena suku bunga yang tinggi dapat memperlambat ekonomi dan melemahkan kemampuan perusahaan-perusahaan ini untuk mencapai proyeksi pertumbuhan yang mendorong mereka ke valuasi premium.
Suku bunga yang lebih tinggi juga dapat membuat obligasi menjadi alternatif yang menarik dibanding saham bagi beberapa investor yang menghindari risiko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News