Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street tergelincir karena bukti pendinginan ekonomi memperburuk kekhawatiran resesi, Selasa (4/4). Dengan taruhan investor bergeser mendukung jeda kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Mei.
Melansir Reuters, pukul 11:41 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun 214,15 poin atau 0,64% ke 33.387,00, S&P 500 turun 22,74 poin atau 0,55%, ke 4.101,77, dan Nasdaq Composite turun 55,37 poin atau 0,45 % pada 12.134,08.
Date ekonomi terbaru, angka lowongan kerja Amerika Serikat (AS) bulan Februari turun ke level terendah hampir dua tahun, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja mendingin. Sementara pesanan pabrik turun untuk dua bulan berturut-turut.
Pasar saham bergejolak setelah rilis kedua data ekonomi tersebut. Pasalnya menjadi fokus untuk mengukur kekuatan ekonomi dan petunjuk kenaikan suku bunga The Fed di masa depan setelah krisis perbankan baru-baru ini.
Baca Juga: Wall St Dibuka Bervariasi Jelang Rilis Data Pekerjaan Selasa (4/4), Saham Tesla Naik
Data terbaru pada hari Senin juga menunjukkan melemahnya aktivitas manufaktur AS.
"Ada banyak kekhawatiran di luar sana karena masalah yang dialami bank dan potensi pengetatan kredit," kata Robert Pavlik, senior portfolio manager Dakota Wealth.
"Anda menggabungkannya dengan data ekonomi yang lebih lemah dan tiba-tiba The Fed didorong ke halaman belakang dan data ekonomi dibawa ke halaman depan."
Sektor-sektor yang terkait erat dengan ekonomi seperti industri, material, dan energi adalah yang paling merugi di indeks S&P 500.
Saham-saham defensif seperti perawatan kesehatan dan utilitas, yang dianggap bertahan lebih baik selama perlambatan ekonomi, termasuk di antara beberapa sektor utama yang menghijau.
Taruhan pedagang condong ke arah jeda The Fed pada bulan Mei, dengan kemungkinan kenaikan suku bunga 25 basis poin di 39,8%, dibandingkan dengan hampir 60% sebelum data, menurut alat Fedwatch CME Group.
Baca Juga: Harga Emas Spot Melesat Melewati US$2.000 Setelah Data Ekonomi AS yang Lemah
Terlepas dari penurunan hari ini, S&P 500 dan Nasdaq yang padat teknologi telah naik hampir 7% dan 16% sejauh ini pada tahun 2023, stabil dari penurunan tahunan terburuk mereka tahun lalu sejak krisis keuangan 2008.
Di antara saham, Virgin Orbit Holdings Inc merosot 23,4% setelah perusahaan peluncuran satelit tersebut mengajukan kebangkrutan Bab 11 karena gagal mengamankan pendanaan jangka panjang.
Saham AMC Entertainment Holdings Inc anjlok 22,3% setelah jaringan bioskop tersebut mengatakan setuju untuk menyelesaikan litigasi dan melanjutkan dengan mengubah saham preferennya menjadi saham biasa.
Saham Digital World Acquisition Corp turun 7,9% setelah SPAC terkait dengan mantan Presiden AS Donald Trump menunda pengajuan laporan keuangan tahunannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News