Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup bervariasi dengan dua indeks utama menguat. Di mana, indeks S&P 500 dan Nasdaq yang sarat teknologi menguat an mencatat rekor penutupan tertinggi. Sokongan datang dari data yang menunjukkan pelemahan ekonomi meningkatkan harapan Federal Reserve dapat memangkas suku bunga pada bulan September.
Rabu (3/7), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 23,85 poin atau 0,06% ke 39.308,00, indeks S&P 500 menguat 28,01 poin atau 0,51% menjadi 5.537,02 dan indeks Nasdaq Composite menguat 159,54 poin atau 0,88% ke 18.188,30.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah tipis, tertekan oleh penjualan saham-saham perawatan kesehatan dan konsumen selama sesi perdagangan yang diperpendek jelang libur Hari Kemerdekaan 4 Juli. Pasar akan tetap tutup pada hari Kamis (4/7), menjaga volume perdagangan tetap tipis sepanjang minggu.
Indeks S&P 500 telah melonjak lebih dari 15% pada paruh pertama tahun 2024, sebagian besar didukung oleh saham-saham papan atas yang terkait dengan teknologi dengan momentum tinggi. Rekan indeks acuan yang berbobot sama, .SPXEW, hanya naik 5% dan saham-saham berkapitalisasi kecil dan menengah telah tertinggal secara signifikan.
Baca Juga: Wall Street Menguat di Hari Perdagangan Pendek Rabu (3/7) Jelang Hari Kemerdekaan AS
Sokongan bagi bursa saham AS datang setelah investor memperhatikan laporan Ketenagakerjaan ADP maupun data klaim pengangguran mingguan yang menunjukkan adanya pelonggaran kondisi pasar tenaga kerja menjelang laporan upah non-pertanian yang diawasi ketat pada hari Jumat (5/7).
Pasar berharap tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja akan mendorong The Fed untuk menurunkan suku bunga.
"Angka ini merupakan angka klaim pengangguran yang cukup kuat, dan sesuai dengan tren keseluruhan yang mungkin merupakan indikasi pelonggaran pasar tenaga kerja. Hal ini tentunya disambut baik oleh The Fed," kata David Morrison, analis pasar senior Trade Nation.
Selain itu, data PMI dari Institute for Supply Management lebih lemah dari perkiraan, dan pesanan pabrik secara tak terduga merosot. Investor meningkatkan taruhan terhadap penurunan suku bunga di bulan September hingga lebih dari 70%, menurut FedWatch LSEG.
Risalah pertemuan The Fed bulan Juni akan dirilis setelah pasar tutup.
Pada sesi ini, saham Tesla melonjak 6,5%, diperdagangkan mendekati level tertinggi enam bulan setelah naik lebih dari 10% pada hari Selasa (2/7), menyusul penurunan pengiriman kendaraan kuartal kedua yang lebih kecil dari perkiraan.
Indeks Semikonduktor SE Philadelphia naik 1,92%, dibantu oleh kenaikan dalam listing di AS dari Taiwan Semiconductor Manufacturing dan Broadcom.
Saham Nvidia ditutup menguat 4,6%, setelah tergelincir pada sesi sebelumnya. Sementara, beberapa saham besar lainnya melemah seperti Amazon, yang ditutup turun 1,2%.
“Kecenderungannya saat ini adalah ke arah rotasi… kita memiliki beberapa hari di mana kita melihat Russell turun, dan teknologi naik dan sebaliknya,” kata Morrison, meskipun mencatat bahwa optimisme pasar terhadap saham-saham teknologi megacap masih kuat.
Baca Juga: IHSG Mendekati 7.200, Begini Proyeksi Untuk Kamis (4/7)
Sedangkan, saham Paramount Global naik hampir 7% setelah National Amusements milik Shari Redstone mencapai kesepakatan awal untuk menjual saham mayoritasnya di raksasa media tersebut kepada Skydance Media milik David Ellison.
Saham First Foundation merosot hampir 24% setelah pemberi pinjaman, yang memegang portofolio besar pinjaman real estat multikeluarga, mengungkapkan peningkatan modal tak terduga sebesar US$ 228 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News