Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat pada hari Kamis, dengan S&P 500 naik 1% ke rekor penutupan tertinggi. Sementara Nasdaq Composite berakhir naik 1,5%, dengan dorongan terbesar dari saham-saham teknologi dan growth stock karena meningkatnya optimisme investor terhadap prospek pemotongan suku bunga Federal Reserve tahun ini.
Kamis (7/3), Dow Jones Industrial Average naik 130,30 poin atau 0,34% menjadi 38.791,35. Indeks S&P 500 naik 52,60 poin atau 1,03% menjadi 5.157,36. Nasdaq Composite mencapai rekor tertinggi intraday dan nyaris memecahkan rekor penutupan hingga berakhir naik 241,83 poin atau 1,51% pada 16.273,38.
Indeks Philadelphia Semiconductor mengungguli pasar yang lebih luas dengan berakhir naik 3,36% pada rekor penutupan tertinggi. Investor berbondong-bondong masuk ke perusahaan-perusahaan chip yang mereka lihat sebagai penerima manfaat utama dari permintaan terkait kecerdasan buatan.
Di Washington, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kepada komite Senat AS bahwa bank sentral AS tidak jauh dari keyakinan bahwa inflasi akan menurun menuju target 2%. Inflasi yang mendekati target akan memungkinkan penurunan suku bunga.
Komentar Powell memperkuat harapan investor untuk penurunan suku bunga pertama pada bulan Juni. Alhasil, indeks saham yang sempat melemah pada hari-hari menjelang kesaksiannya di Kongres, yang dimulai pada hari Rabu, kembali menguat.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Menguat Menjelang Kesaksian Powell pada Kamis (7/3)
Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran tidak berubah karena pasar tenaga kerja terus melemah. Hal ini menyusul data gaji swasta, lowongan pekerjaan, tingkat berhenti kerja dan klaim pengangguran yang memberikan gambaran kepada investor mengenai pasar pekerjaan yang melemah namun masih solid.
"Powell pada dasarnya membiarkan penurunan suku bunga untuk tahun ini. Itu adalah apa yang ingin didengar pasar," kata Anthony Saglimbene, Kepala Strategi Pasar Ameriprise Financial kepada Reuters.
“Pasar juga merespons dengan baik data ketenagakerjaan yang kami peroleh minggu ini. Hal ini menambah narasi bahwa kita mulai melihat lapangan kerja melambat namun tetap solid,” imbuh dia.
Namun, Saglimbene mencatat, investor masih akan memantau dengan cemas laporan nonfarm payrolls pada hari Jumat untuk rincian lebih lanjut mengenai pasar tenaga kerja.
“Semua orang menunggu sesuatu yang buruk terjadi namun tidak ada hal buruk yang terjadi pada perekonomian, pasar, pendapatan, dan kebijakan,” kata John Augustine, kepala investasi di Huntington Private Bank.
Baca Juga: IHSG Menguat Imbas Pidato Powell, Cermati Rekomendasi Saham Pilihan Berikut Ini
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 menguat. Saham-saham jasa komunikasi dan teknologi informasi berebut posisi sebagai pencetak keuntungan terbesar. Teknologi menjadi penentu, berakhir dengan kenaikan 1,89% diikuti oleh layanan komunikasi dengan kenaikan 1,84%.
Saham-saham pertumbuhan megacap merupakan kontributor utama kenaikan indeks. Harga saham perusahaan media sosial Meta yang bertambah 3,2% dan perusahaan chip AI Nvidia yang berakhir naik 4,5%.
Harga saham pengecer pakaian dalam Victoria's Secret & Co turun tajam karena perkiraan tahunan yang lemah. Harga saham Victoria's Secret berakhir dengan penurunan 29,7%.
Harga saham Kroger Co menguat 9,8% setelah toko kelontong tersebut memperkirakan penjualan dan laba tahunan di atas perkiraan Wall Street. Perusahaan tersebut bertaruh pada permintaan bahan makanan yang lebih tinggi di tokonya, pengendalian biaya yang lebih ketat, dan kekuatan merek label pribadinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News