kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq Mencapai Level Tertinggi dalam 2 Minggu, Rabu (10/1)


Rabu, 10 Januari 2024 / 22:52 WIB
Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq Mencapai Level Tertinggi dalam 2 Minggu, Rabu (10/1)
ILUSTRASI. Wall Street


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks S&P 500 dan Nasdaq yang sarat dengan teknologi menyentuh level tertinggi dalam dua minggu pada hari Rabu (10/1). Imbal hasil US Treasury yang lebih rendah mengangkat saham-saham megacaps.

Sementara para investor menantikan laporan data inflasi dan pendapatan dari pemberi pinjaman utama di akhir minggu ini.

Melansir Reuters, pukul 9:45 pagi waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 115,94 poin atau 0,31% pada 37.641,10, S&P 500 naik 12,16 poin atau 0,26% pada 4.768,66, dan Nasdaq Composite naik 39,30 poin atau 0,26% pada 14.897,01.

Baca Juga: Wall Street: S&P 500 dan Dow Dibuka Datar Jelang Rilis Data Inflasi pada Rabu (10/1)

Saham Microsoft, Alphabet, Amazon.com, dan Meta Platforms naik antara 0,6% dan 2,6%. Imbal hasil US Treasury bergerak lebih rendah, dengan imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun turun menjadi 3,98%.

Saham Nvidia juga naik 1,1% setelah TSMC, pembuat chip kontrak terbesar di dunia, mengalahkan ekspektasi pendapatan kuartal keempat.

Saham-saham layanan komunikasi naik 0,7%, mencapai level tertinggi dalam dua tahun terakhir dan memimpin kenaikan sektoral.

Pasar saham tetap berada dalam kisaran yang terbatas sejak pergantian tahun karena investor menilai kembali ekspektasi mereka terhadap waktu dan laju pelonggaran kebijakan moneter.

Baca Juga: Wall Street Mixed, Dow Jones dan S&P 500 Turun Menjelang Rilis Data Inflasi AS

Setelah data ekonomi yang kontras dan sinyal yang beragam dari para pejabat The Fed.

Semua mata kini tertuju pada laporan inflasi konsumen dan produsen bulan Desember, yang akan dirilis pada hari Kamis (11/1) dan Jumat (12/1), yang dapat membantu menentukan arah kebijakan moneter bank sentral.

"Kecuali jika Anda melihat inflasi lebih tinggi dari yang diperkirakan, yang tidak mungkin terjadi, akan ada kecenderungan untuk bergerak lebih cepat daripada nanti (dalam hal penurunan suku bunga)," kata Thomas Hayes, Chairman Great Hill Capital mengutip Reuters.

Pelaku pasar telah mengurangi ekspektasi untuk setidaknya penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan Maret dan saat ini melihat peluang mendekati 66%.

Baca Juga: Pasang Target IHSG di 7.500, Intip 3 Sektor Jagoan JP Morgan

Atau turun dari sekitar 86% pada minggu terakhir tahun 2023, sesuai dengan CME FedWatch Tool.

Investor akan memantau dengan seksama komentar dari Presiden Fed New York John Williams - yang dianggap sebagai suara netral dalam kebijakan oleh para analis - yang dijadwalkan akan berbicara pada hari ini.

Pada hari Jumat, raksasa perbankan JPMorgan Chase, Bank of America, Citigroup dan Wells Fargo diperkirakan akan melaporkan laba kuartal keempat yang lebih rendah.

Lantaran mereka menyisihkan uang untuk menutupi pinjaman yang memburuk dan membayar lebih banyak kepada para deposan.

Saham-saham pemberi pinjaman turun antara 0,6% dan 0,8% pada hari Rabu, mendorong indeks bank S&P 500 ke level terendah dalam satu minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×