kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Suplai terbatas, harga komoditas energi melonjak tajam


Minggu, 08 Agustus 2021 / 16:06 WIB
Suplai terbatas, harga komoditas energi melonjak tajam
ILUSTRASI. Komoditas energi secara umum tengah diselimuti sentimen positif.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Hal ini juga diperparah dengan sikap geopolitik Rusia menekan otoritas Uni Eropa untuk menyetujui proyek Nord Stream 2 pipa ganda melalui Laut Baltik dan Jerman. Menurut Wahyu, hal ini bisa membuat harga gas alam di Eropa terus meningkat. 

“Apalagi, gas alam ini punya harga yang sangat volatile, suatu waktu bisa melonjak tinggi seperti saat ini, bisa juga koreksi dalam. Ini menjadikan komoditas yang satu ini sebagai tempat terbaik bagi pelaku pasar untuk melakukan spekulan dan trading, karena semakin tinggi volatilitas harga, semakin tinggi juga kesempatan untuk profit taking,” imbuh Wahyu

Ibrahim meyakini, harga gas alam saat ini cenderung terlalu tinggi dan rawan koreksi. Ia bilang, harga gas alam secara fundamental bisa berada di level US$ 4 per mmbtu ketika sudah memasuki musim dingin ketika permintaan naik. Oleh karena itu, perkiraannya harganya akan mulai kembali melandai pada September dan Oktober. Hitungannya, koreksi akan membawa harga gas alam ke level US$ 3,8-3,9 per mmbtu.

Selain itu, kebijakan lockdown yang dilonggarkan atau dihapus akan berpotensi membuat produksi kembali normal sehingga pasokan tidak lagi menjadi kekurangan. Namun, ia menyebut, harga gas alam akan kembali naik lagi ke area US$ 4 per mmbtu menjelang akhir tahun nanti. Proyeksinya, pada akhir 2021 harga gas alam akan ada di level US$ 4 per mmbtu.

Baca Juga: IHSG diprediksi menguat terbatas pekan depan, berikut sentimen yang membayangi

Sementara menurut Wahyu, selama masalah supply-demand belum teratasi, lalu stimulus masih mengalir, serta cuaca yang mendukung, harga komoditas energi masih bisa akan naik. Proyeksinya, harga gas alam bisa bergerak ke arah US$ 4,5 per mmbtu, walau setelah itu rentan terkoreksi.

Sementara untuk minyak dunia, proyeksinya berada di kisaran US$ 70 per barel- US$ 80 per barel. Lalu untuk harga batubara berpotensi berada di US$ 150 per ton–US$ 160 per ton masih bisa dikejar, tetapi masih rentan koreksi, terutama di akhir kuartal ketiga atau keempat 2021.

Baca Juga: Trader manfaatkan fluktuasi harga minyak untuk meningkatkan transaksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×