Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemegang saham memberi lampu hijau bagi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) untuk melakukan penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Restu ini diberi saat rapat umum pemegang saham luar biasa yang digelar pada Februari 2020 silam.
Namun, hingga saat ini emiten produsen petrokimia tersebut belum kunjung merealisasikan aksi korporasi ini.
Baca Juga: Kembali menguat, begini rekomendasi para analis untuk saham Erajaya Swasembada (ERAA)
Suryandi, Direktur SDM dan Urusan Korporat Chandra Asri mengatakan pihaknya saat ini masih mencermati waktu yang tepat terkait pelaksanaan aksi korporasi ini. “Timing-nya masih kami cermati. Saya belum bisa menyampaikan lebih lanjut. Namun, manajemen sudah memperoleh persetujuan pemegang saham,” ujar Suryandi di Jakarta, Jumat (5/6).
Asal tahu, rights issue ini dilakukan oleh TPIA guna memperkuat kondisi keuangan sehubungan rencana TPIA dan anak usaha untuk mengembangkan usaha, salah satunya penambahan kapasitas produksi.
Bagi pemegang saham yang tidak menggunakan haknya dalam rights issue ini, maka kepemilikannya akan terdilusi hingga 29%.
Per 30 April 2020, BRPT menjadi pemegang saham mayoritas TPIA dengan mengempit kepemilikan 7,46 miliar lembar saham atau 41,88%, disusul oleh SCG Chemicals Company Ltd (30,57%), Prajogo Pangestu (14,97%), masyarakat umum (7,83%), dan Marigold Resources Pte. Ltd (4,75%).
Baca Juga: Panca Budi Idaman (PBID) tebar dividen Rp 110,62 miliar, berikut jadwalnya
Selain itu, Suryandi juga mengatakan TPIA berniat untuk menerbitkan obligasi yang akan masuk dalam penawaran obligasi berkelanjutan III.
“Ada rencana, tentu akan kami sampaikan bila waktunya sudah lebih pasti, termasuk besarannya. Kegunaannya juga sama, untuk modal kerja,hingga capex,” sambung Suryandi.
Ke depan, Suryandi optimis kinerja TPIA akan membaik. Sebab, konstituen Indeks Kompas100 ini didukung oleh likuiditas penuh senilai US$ 880 juta yang dapat menopang operasional TPIA.
Baca Juga: PP Properti (PPRO) pertimbangkan revisi target tahun ini
Likuiditas tersebut terdiri atas kas dan setara kas sebesar US$ 624 juta, fasilitas kredit yang bisa dicairkan setiap saat senilai US$ 225 juta, dan surat-surat berharga (marketable securities) senilai US$ 31 juta.
TPIA juga telah menyiapkan tiga kunci untuk menggenjot kinerja tahun ini, yakni bisnis continuity, operational excellence, dan memperkuat keuangan perseroan atau financial resilient.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News