kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,85   2,25   0.25%
  • EMAS1.378.000 0,95%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Wijaya Karya (WIKA) Kantongi Kontrak Baru Rp 5,68 Triliun Hingga April 2024


Rabu, 15 Mei 2024 / 18:44 WIB
Wijaya Karya (WIKA) Kantongi Kontrak Baru Rp 5,68 Triliun Hingga April 2024
ILUSTRASI. Wijaya Karya (WIKA) mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp 5,68 triliun hingga bulan April 2024.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp 5,68 triliun hingga bulan April 2024.

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan, nilai kontrak baru Wijaya Karya sebesar Rp 5,68 triliun per April 2024. Sementara, total target raihan kontrak baru WIKA di tahun 2024 sebesar Rp 37 triliun.

“Proyeknya banyak bentuknya, termasuk yang didapatkan anak perusahaan. Dari pengerjaan infrastruktur, salah satunya ada proyek Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan senilai Rp 1,15 triliun. Proyek yang lain ada juga yang di IKN,” ujarnya dalam konferensi pers RUPST WIKA, Rabu (15/5).

Pembangunan proyek pengolahan sampah terbesar di Indonesia yang dikerjakan oleh WIKA-Jakon (KSO) baru saja groundbreaking pada Senin (13/5). Dalam proyek ini, WIKA memegang porsi sebesar 60% dari nilai secara keseluruhan mencapai Rp 1,15 triliun.

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Resmikan PSN Bendungan Ameroro di Sulawesi Tenggara

Pada lingkup EPCC, pekerjaan yang paling besar mencakup procurement untuk penyedia teknologi sistem pengolahan limbah sekaligus pekerjaan sipil termasuk pemancangan dan bangunan gedung pengelolaan sampah.

Keberadaan plant dengan teknologi RDF ini memiliki fungsi mengolah sampah anorganik menjadi bahan bakar alternatif yang akan menghasilkan energi listrik maupun panas dengan emisi karbon yang rendah.

Dengan kapasitas pengolahan sampah yang mencapai 2.500 ton per hari, RDF Rorotan mampu mereduksi 30% total sampah yang akan dikirimkan ke Bantargebang menjadi RDF Baller berukuran 5x5 cm sebanyak 875 ton per hari.

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Groundbreaking Proyek Pengolahan Sampah Terbesar di Indonesia

Agung menuturkan, WIKA juga masih terus melakukan delapan stream penyehatan keuangan dan transformasi bisnis. “Kami juga melakukan efisiensi dan inovasi di lapangan, sehingga bisa menghasilkan laba kotor yang lebih baik dari periode-periode sebelumnya,” paparnya.

Asal tahu saja, WIKA membukukan rugi sebesar Rp 1,13 triliun pada kuartal I 2024, naik 117,31% secara tahunan alias year on year (YoY) dari sebelumnya rugi sebesar Rp 521,25 miliar.

Pendapatan bersih WIKA di kuartal I 2024 juga turun 18,75% yoy ke Rp 3,53 triliun. Raihan tersebut ditopang segmen infrastruktur dan gedung yang menyumbang Rp 1,53 triliun. Lalu, segmen industri menyumbang Rp 1,15 triliun dan segmen energi dan industrial plant Rp 585,97 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×