Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sejumlah isu penting diprediksi akan mempengaruhi pasar finansial pada awal pekan ini (27/5). Berikut lima isu yang sudah KONTAN rangkum:
1. Rencana kenaikan BBM
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi nyatanya tak mampu menahan laju penggunaan BBM bersubsidi. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2013 yang diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pemerintah juga akan menambah kuota bensin dan solar subsidi.
Dari jatah volume BBM bersubsidi yang semula hanya 46 juta kiloliter (kl), pemerintah meminta tambahan lagi menjadi 48 juta kl. Hanya saja, pembahasan usulan menambah kuota ini bakal alot di parlemen.
2. Posisi IHSG akhir pekan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% sepanjang perdagangan Jumat (24/5) ke angka 5.155,093.
3. Posisi Wall Street akhir pekan
Indeks S&P 500 merosot untuk tiga hari penuh pada Jumat (24/5). Wall Street mencatatkan pekan negatif pertamanya sejak pertengahan April. Investor diliputi kekhawatiran bahwa Federal Reserve bakal segera mengerem stimulus.
Walau begitu, S&P hanya terkoreksi tipis 0,06% ke 1.649,60. Indeks Dow Jones masih tercatat naik 8,6 poin atau 0,06% ke 15.303,10 pada penutupan pasar kemarin. Sedangkan Nasdaq berakhir turun 0,27% ke 3.459,14.
4. Rupiah akhir pekan
Rupiah menguat di akhir pekan lalu. Di pasar spot, pasangan USD/IDR melemah 0,09% dari hari sebelumnya menjadi 9.774.
5. Keperkasaan yen
Pada transaksi awal pekan ini (27/5), yen tetap mempertahankan penguatannya versus mayoritas mata uang utama dunia setelah menorehkan keperkasaan mingguan terbesar dalam setahun terakhir pada pekan lalu.
Seperti yang dikutip dalam situs Bloomberg, pada pukul 07.05 waktu Tokyo, yen menguat 0,1% menjadi 101,19 per dollar AS. Sekadar informasi, pada periode 20 Mei-24 Mei 2013, yen perkasa 1,9% menjadi 101,31. Ini merupakan penguatan lima hari terbesar sejak 1 Juni 2012 lalu. Pada 22 Mei 2013, yen sempat menyentuh level 103,74 yang merupakan level terlemah sejak Oktober 2008.
Sementara itu, jika berhadapan dengan euro, mata uang Jepang menguat 0,1% menjadi 130,91. Pada pekan lalu, yen menguat 1,1% menjadi 131,01 per euro.
Di sisi lain, posisi dollar AS tampak stabil di level US$ 1,2938 per euro setelah melemah 0,7% menjadi US$ 1,2932 pada minggu yang berakhir 24 Mei lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News