kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham PTPP naik 4,07%, PER dan PBV masih menantang


Senin, 03 Desember 2018 / 08:50 WIB
Saham PTPP naik 4,07%, PER dan PBV masih menantang


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Senin (2/12) saham PTPP (PT PP Tbk) ditutup menghijau. Saat bursa menutup market, saham PTPP sedang berada di harga penutupan Rp 1.405 per saham.

Dibandingkan penutupan Jumat (29/11), harga saham PTPP kemarin naik 4,07% dari Rp 1.350. Saham PTPP dibuka di atas harga penutupan sehari sebelumnya, tepatnya pada harga Rp 1.370 per saham.

Baca Juga: Tahun depan pendapatan dan laba PTPP diprediksi sulit tumbuh double digit, ada apa?

Mencatatkan harga tertinggi Rp 1.425 dan harga terendah Rp 1.345, saham PTPP ditutup naik Rp 55 per saham dalam sehari.

Pada saat penutupan, harga bid saham PTPP Rp 1.405 per saham. Di lain sisi, harga offer terendah di Rp 1.410 per saham.

Kalau dihitung sejak 7 hari yang lalu (25 November 2019), saham PTPP kemarin masih minus -7,12 %. Saat itu harga saham PTPP Rp 1.505.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham PTPP mencapai Rp 42,20 miliar, sedangkan volume saham yang ditransaksikan mencapai 301.746 lot.

Beberapa waktu lalu, emiten konstruksi pelat merah ini mengabarkan anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) merah tahun depan.

Capex PTPP tidak jauh berbeda di tahun depan. Perusahaan ini memperkirakan, belanja modal di 2020 mencapai Rp 8 triliun-Rp 10 triliun.

Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto mengatakan, rencananya capex paling besar untuk proyek di sektor air, jalan tol serta energi baru terbarukan (EBT) biomassa di wilyah Indonesia Timur.

Baca Juga: Mundur lagi, PTPP akan divestasi empat asetnya tahun depan

Di sektor air, PTPP akan membuat sistem instalasi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO).

"Outputnya nanti demin water untuk fasilitas milik Pertamina dan ada mineral water yang bisa diminum, ada juga garamnya," kata Agus, Selasa (26/11).

Direktur Utama PTPP Lukman Hidayat menjelaskan, pendanaan capex akan didapat dari dividen, pinjaman dan divestasi. Porsinya 30% dari ekuitas dan 70% dari utang.

PTPP sejatinya sudah berniat mendivestasi aset sejak tahun ini. Namun rencana tersebut diundur ke tahun depan karena sisa waktu yang tinggal menghitung hari.

Agus mengatakan, aset yang akan dilepas masih sama, yaitu Pelabuhan Kuala Tanjung, Tol Pandaan-Malang, Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dan Tol Manado Bitung.

Agus menghendaki, valuasi setiap aset yang dijual minimal 1,3 kali price book value (PBV). Perusahaan ini juga mempertimbangkan arus kas masa depan setiap aset yang akan didivestasi.

Pada setiap proyek, PTPP memegang konsesi antara lain 15% di konsorsium Tol Balikpapan-Samarinda, 35% tol Pandaan-Malang, 15% tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, 15% tol Manado-Bitung dan 25% Pelabuhan Kuala Tanjung.

Sebelumnya disebutkan, perusahaan ini membidik dana hasil divestasi Rp 500 miliar.

Baca Juga: Performa Banyak Perusahaan Tidak Sesuai Target, Ini Kinerja Emiten Indeks Kompas100 premium

Tahun depan, PTPP memperkirakan, pertumbuhan pendapatan dan laba tidak akan tumbuh double digit.

Agus mengatakan, perusahaan ini sulit mencapai pertumbuhan double digit karena adanya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

PSAK baru mengubah cara pengakuan pendapatan kontrak tidak berdasarkan besaran uang muka, tapi bertahap sepanjang umur kontrak.

Dengan earning per share (EPS) alias laba bersih per saham Rp 117, maka price to earning ratio (PER) saham PTPP 12,01 kali. Adapun price to book value-nya (PBV) 0,52 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×