Sumber: Cointelegraph | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID. Permintaan ritel terhadap Bitcoin kini melampaui pasokan yang dihasilkan oleh para penambang. Fenomena ini menjadi sinyal kuat bahwa harga Bitcoin masih berpotensi melanjutkan reli.
Dalam laporan pasar terbaru yang dirilis Senin (15/7), analis dari bursa kripto Bitfinex menyebutkan bahwa kelompok investor ritel disebut Shrimp, Crab, dan Fish berdasarkan kepemilikan Bitcoin mereka sedang melakukan akumulasi secara agresif dan konsisten, tanpa terpengaruh harga.
Baca Juga: Saat Harga Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi, Trader Ini Justru Rugi Rp4,9 Triliun
“Saat ini, akumulasi dari kelompok ini tumbuh sekitar 19.300 BTC per bulan, melampaui laju pasokan bulanan sekitar 13.400 BTC pasca-halving April 2024,” tulis Bitfinex mengutip Cointelegraph Selasa (15/7).
Melansir data Coinmarketcap.com pukul 12.30 WIB, harga Bitcoin pada level US$117.263 atau turun 4,23% dalam 24 jam terakhir
Investor Baru Tak Peduli Harga, Terus Borong BTC
Bitfinex menilai bahwa perilaku investor baru yang cenderung price-agnostic (tidak sensitif terhadap harga) menjadi katalis kuat bagi kenaikan harga Bitcoin yang terus mencetak rekor tertinggi.
Pada Senin, Bitcoin sempat menembus level tertinggi sepanjang masa di US$122.884 sebelum terkoreksi ke kisaran US$119.860, menurut data CoinMarketCap.
Baca Juga: Rekor Harga Bitcoin Pecah Lagi, Ini Penyebab Utamanya
Namun, reli agresif ini juga memicu peringatan dari sejumlah analis akan potensi koreksi tajam dalam waktu dekat.
“Kita tidak boleh melupakan sejarah bahwa pergerakan parabola seperti ini kerap diikuti koreksi signifikan,” ujar Marcin Kazmierczak, Co-founder Redstone, kepada Cointelegraph.
Volatilitas Tinggi, Ratusan Juta Posisi Short Terlikuidasi
Data dari CoinGlass menunjukkan bahwa lebih dari US$ 430 juta posisi short di Bitcoin dilikuidasi dalam 24 jam terakhir seiring harga menembus US$ 121.000. Ini mencerminkan tingkat volatilitas yang tetap tinggi di tengah reli harga.
Kazmierczak mengingatkan investor untuk mengatur posisi investasi dengan hati-hati dan tidak terbawa euforia, mengingat indeks Crypto Fear & Greed menunjukkan skor “Greed” sebesar 74, hari kelima berturut-turut berada di zona optimisme tinggi.
Baca Juga: Harga Bitcoin Tembus US$ 120.000, Robert Kiyosaki Minta Investor Merenung, Mengapa?
QCP Capital: Tidak Ada Tanda Kelelahan di Pasar
Meski demikian, QCP Capital dalam laporannya menyebut bahwa reli Bitcoin saat ini masih belum menunjukkan tanda-tanda kelelahan.
Mereka menilai momentum penguatan masih berlanjut dengan cepat, membuka peluang ke target jangka pendek di atas US$130.000.
Namun analis Santiment Brian Quinlivan menambahkan catatan bahwa lonjakan sentimen pasar justru kerap menjadi sinyal pembalikan.
Ia mencontohkan penurunan harga Bitcoin setelah lonjakan optimisme pada 11 Juni dan 7 Juli lalu.
Selanjutnya: Tips Memiliki Rumah Sesuai Kemampuan
Menarik Dibaca: Tips Memiliki Rumah Sesuai Kemampuan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News