Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menguat terbatas pada perdagangan hari ini, Selasa (15/7), setelah menguat 0,71% ke level 7.097,15 pada Senin (14/7).
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tannar memperkirakan secara teknikal IHSG menunjukkankecenderungan kenaikan yang konsisten pada Senin(14/7). Pergerakannya akan berada dalam rentang 7.053,66 - 7.186,96.
IHSG menunjukkan tren jangka pendek yang kuat dengan kemiringan (slope) +12.21 dan volatilitas moderat (Std. Dev 0.78), mengindikasikan kecenderungan kenaikan yang konsisten meskipun fluktuasi harga tetap terkendali. Nilai r-squared sebesar 0.565 menandakan bahwa tren belum sepenuhnya solid, dengan ruang volatilitas yang masih cukup terbuka. Titik resistance terdekat berada di 7,143.78 dan 7,185.96, masing-masing hanya terpaut +0.66% dan +1.25% dari level saat ini, menunjukkan ruang kenaikan jangka pendek yang mulai terbatas. Dari sisi indikator momentum, MFI dan RSI yang sama-sama berada di angka ekstrem 99,79, serta CMO di 99,59, menunjukkan kondisi pasar yang sangat overbought.
Ini menandakan euforia beli yang tinggi, namun sekaligus memperbesar potensi koreksi teknikal jika tidak diikuti oleh katalis baru yang cukup kuat. W%R yang berada di -26,48 masih menunjukkan kekuatan beli, meski mulai mendekati zona jenuh. Sementara itu, support terdekat berada di level 7,053.66 dan 7,005.73. Jika terjadi koreksi, level ini akan menjadi titik uji penting untuk menguji kekuatan buyer. Dengan latar belakang indikator yang sangat jenuh, investor sebaiknya berhati-hati terhadap potensi pembalikan arah jangka pendek. Risiko pullback semakin meningkat meski tren naik secara umum masih berlaku. Critical level di 7,000.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Berikut, IHSG Diproyeksi Lanjut Menguat Selasa (15/7)
Selain memberikan rekomendasi teknikal IHSG, Tasrul juga memberikan rekomendasi teknikal untuk beberapa saham. Berikut rinciannya :
1. PT Dharma Henwa Tbk (DEWA)
Saham DEWA saat ini berada dalam tren jangka pendek yang moderat dengan kemiringan (slope) positif +1.56 dan r-squared tinggi di 0.833, menandakan kestabilan arah pergerakan dalam periode pengamatan. Dengan beta sebesar 1.852 dan deviasi standar 1.39, DEWA tergolong lebih volatil daripada pasar, mencerminkan sensitivitas tinggi terhadap pergerakan IHSG. Harga saat ini mendekati resistance 178 dan 180, yang masing-masing hanya terpaut +1.71% dan +2.86%, memberi ruang teknikal terbatas untuk upside dalam jangka pendek. Dari sisi indikator momentum, kondisi DEWA sangat jenuh jual.
Nilai MFI 2.40, RSI 1.53, CMO -96.94 dan W%R -98.01 mencerminkan tekanan jual ekstrem. Ini menandakan potensi pantulan teknikal (technical rebound) dalam waktu dekat, terutama jika muncul volume konfirmasi. Dengan Price Volatility Ratio dan Volume Volatility Ratio masing-masing >3, saham ini sedang dalam fase volatil yang tidak biasa, memperbesar potensi pergerakan tajam baik ke atas maupun ke bawah.
Dukungan terdekat berada pada level 171 dan 165, masing-masing turun -2.29% dan -5.71% dari posisi sekarang. Level-level ini menjadi area akumulasi potensial jika harga terus melemah. Namun, korelasi 0.70 terhadap IHSG menunjukkan bahwa arah DEWA tetap dipengaruhi oleh sentimen pasar luas. Dengan sinyal oversold ekstrem namun tren yang tetap konstruktif, saham ini cocok untuk strategi taktis berbasis rebound play dengan manajemen risiko ketat. Cut loss level di 164.
Support : Rp 165
Cut loos : Rp 180
Rekomendasi : Buy on weakness
2. PT Merdeka Copper Tbk (MDKA)
Saham MDKA berada dalam tren naik jangka pendek dengan kemiringan (slope) tajam +13.16 dan r-squared 0.777, menunjukkan arah yang cukup konsisten namun masih disertai fluktuasi. Dengan beta 1.813 dan standard deviation 1.21, saham ini cenderung lebih agresif terhadap pergerakan pasar, sejalan dengan korelasi kuat terhadap IHSG di 0.91. Resistance terdekat berada di 2,130 dan 2,180 atau sekitar +1.91% hingga +4.31% dari level saat ini, memberi ruang teknikal terbatas bagi kelanjutan tren naik dalam jangka pendek. Indikator momentum menampilkan kondisi oversold ekstrem. RSI di 13.47 dan CMO di -73.06 mengindikasikan tekanan jual yang intens, sementara MFI di 24.04 dan W%R di -54.90 menunjukkan arus dana masih minim. Ini menyiratkan bahwa meski tren naik belum sepenuhnya rusak, kekuatan beli sangat lemah dan bisa memicu konsolidasi atau koreksi pendek bila tidak ada dukungan volume signifikan.
Rasio volatilitas harga dan volume masing-masing 3.35 dan 2.75 memperkuat sinyal bahwa pergerakan harga bisa mendadak dan tajam ke dua arah. Support utama terletak pada level 2,050 dan 2,000 — penurunan -1.91% hingga -4.31% dari harga saat ini — yang menjadi area akumulasi penting jika tekanan jual berlanjut. Mengingat karakteristik beta tinggi dan korelasi kuat terhadap IHSG, arah MDKA akan sangat bergantung pada sentimen pasar secara keseluruhan. Dengan tren yang masih konstruktif namun momentum yang lemah, strategi yang tepat adalah menunggu sinyal konfirmasi rebound sebelum melakukan akumulasi lebih lanjut, Cut loss level di 1,995.
Support : Rp 2.000
Resistance : Rp 2.180
Rekomendasi : Buy on weakness
3. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA)
Saham TOBA menunjukkan tren naik jangka pendek dengan slope +12.51 dan r-squared 0.762, mengindikasikan arah pergerakan yang cukup terdefinisi meski belum sepenuhnya solid. Namun, volatilitas harga sangat tinggi — ditunjukkan oleh Price Volatility Ratio 8.22 dan Std. Dev 1.18 — menandakan pergerakan ekstrem dalam waktu singkat. Beta tinggi di 2.459 mengimplikasikan sensitivitas yang sangat besar terhadap faktor eksternal, tetapi korelasi negatif terhadap IHSG (-0.12) menunjukkan pergerakannya cenderung tidak sejalan dengan pasar. Indikator teknikal menunjukkan kondisi oversold ekstrem. RSI hanya 8.40 dan CMO di -83.20, sementara MFI juga lemah di 24.42. W%R di -84.22 mendekati titik jenuh jual. Ini mencerminkan tekanan jual yang sangat dalam, tetapi juga membuka ruang untuk potensi technical rebound jika ada katalis volume atau perbaikan sentimen.
Dengan Volume Volatility Ratio tinggi (3.08), pergerakan besar bisa terjadi tiba-tiba, memperkuat urgensi untuk manajemen risiko ketat. Secara teknikal, area support kuat terletak di 770 dan 750, sementara resistance berada di 810 dan 825. Dengan potensi upside +3.85% hingga +5.77% dari level sekarang, strategi range-bound atau rebound play menjadi relevan. Namun, kondisi jenuh jual ekstrem menuntut konfirmasi pembalikan sebelum melakukan akumulasi. TOBA cocok untuk trader agresif yang siap menghadapi volatilitas tinggi, bukan untuk posisi defensif. Cut loss level di 740
Support : Rp 750
Resistance : Rp 825
Rekomendasi : Buy on Weakness
Selanjutnya: Cek Rekomendasi Saham Beli INDF, JPFA, LSIP dan RAJA untuk Perdagangan Selasa (15/7)
Menarik Dibaca: Riset Prasasti: Belanja Negara Lemah, Pemulihan Ekonomi Belum Solid
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News