kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham migas mulai menghijau terangkat sentimen harga minyak


Selasa, 09 Juni 2020 / 20:55 WIB
Saham migas mulai menghijau terangkat sentimen harga minyak


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas minyak mentah mulai beranjak naik. Dari dalam negeri, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga minyak Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) untuk Mei sebesar US$ 25,67 per barel, naik 24,3% dari ICP bulan April sebesar US$ 20,66 per barel.

Sementara itu, harga minyak mentah global juga mulai menunjukkan penguatan. Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juli 2020 misalnya, saat ini berada di level US$ 37,99 per barel. Meskipun turun 0,52% dibanding penutupan harga kemarin, harga ini lebih baik dari harga penutupan pada awal Mei 2020 yang berada di level US$ 19,78 per barel.

Baca Juga: Permintaan minyak yang pulih berpotensi mengangkat harga pada semester kedua 2020

Meski mayoritas saham emiten minyak dan gas (migas) hari ini terkoreksi, dalam sepekan dan sebulan perdagangan saham emiten migas mulai menghijau.

Saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) misalnya, menguat 7,69% dalam sebulan dan 3,28% dalam sepekan. Saham PT Elnusa Tbk (ELSA) juga demikian, menguat 5,66% dalam sebulan dan 10,89% dalam sepekan.

Saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menguat 10,53% dan saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menguat 9,78% dalam sepekan.

Baca Juga: Arab Saudi hentikan pemangkasan sukarela, harga minyak WTI turun hingga 2%

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menilai, kenaikan harga saham emiten migas merupakan imbas dari persepsi pasar terhadap potensi kinerja yang dihasilkan. Reza bilang, Dengan adanya pemberitaan mulai longgarnya lockdown di sejumlah negara serta rilis data-data ekonomi global (terutama Amerika Serikat yang masih baik) dan dipersepsikan positif, nantinya akan meningkatkan permintaan minyak. “Dari situ, maka harga minyak mampu kembali naik,” ujar Reza kepada Kontan.co.id, Selasa (9/6).

Analis Mirae Asset Sekuritas Andy Wibowo Gunawan memperkirakan, harga minyak jenis WTI akan diperdagangkan mixed sepanjang pekan ini karena adanya katalis dua sisi. Andy melihat risiko kenaikan harga akan datang dari sisi pasokan (supply).

Andy pesimistis permintaan minyak mentah AS akan naik. Dus, Andy menyarankan investor harus bersikap konservatif dalam memperkirakan permintaan minyak mentah di AS.

Baca Juga: Libya kembali produksi minyak, harga minyak mentah rebound tipis

Ke depan, jika melihat grafik yang ada, Reza menilai harga minyak WTI bisa saja berpotensi menuju US$ 45 per barel. Tetapi, dalam jangka pendek kemungkinan juga akan ada aksi lepas posisi karena para trader merealisasikan keuntungan. “Nantinya akan kembali dilihat sentimen berikutnya yang dapat membuat harga WTI kembali rebound,” sambung Reza.

Reza mengatakan, rekomendasi terhadap saham emiten minyak dan gas sangat tergantung dari momentum pergerakan harga komoditas. Karena korelasi terhadap pergerakan saham cukup kuat akibat tingginya persepsi pasar, maka tentunya investor harus lebih cermat dalam melihat pergerakan harga komoditas, terutama minyak mentah dunia.

Di sisi lain, harga saham emiten yang memproduksi produk turunan minyak mentah, seperti produk petrokimia terkoreksi dalam sebulan perdagangan. Saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) misalnya mengalami koreksi 11,23%, sedangkan saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) turun 16,76% sejak sebulan.

Baca Juga: Pemerintah optimistis investasi kilang minyak di dalam negeri masih menarik

Reza menilai, bahan baku petrokimia, yakni minyak menjadi concern utama bagi TPIA sebab beban bahan baku mengambil porsi yang cukup besar. Dia menilai volatilitas harga minyak akan menjadi perhatian bagi TPIA seiring dengan ketidakpastian biaya bahan baku karena pengaruh global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×