kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham migas mulai menghijau terangkat sentimen harga minyak


Selasa, 09 Juni 2020 / 20:55 WIB
Saham migas mulai menghijau terangkat sentimen harga minyak


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Analis Mirae Asset Sekuritas Andy Wibowo Gunawan memperkirakan, harga minyak jenis WTI akan diperdagangkan mixed sepanjang pekan ini karena adanya katalis dua sisi. Andy melihat risiko kenaikan harga akan datang dari sisi pasokan (supply).

Andy pesimistis permintaan minyak mentah AS akan naik. Dus, Andy menyarankan investor harus bersikap konservatif dalam memperkirakan permintaan minyak mentah di AS.

Baca Juga: Libya kembali produksi minyak, harga minyak mentah rebound tipis

Ke depan, jika melihat grafik yang ada, Reza menilai harga minyak WTI bisa saja berpotensi menuju US$ 45 per barel. Tetapi, dalam jangka pendek kemungkinan juga akan ada aksi lepas posisi karena para trader merealisasikan keuntungan. “Nantinya akan kembali dilihat sentimen berikutnya yang dapat membuat harga WTI kembali rebound,” sambung Reza.

Reza mengatakan, rekomendasi terhadap saham emiten minyak dan gas sangat tergantung dari momentum pergerakan harga komoditas. Karena korelasi terhadap pergerakan saham cukup kuat akibat tingginya persepsi pasar, maka tentunya investor harus lebih cermat dalam melihat pergerakan harga komoditas, terutama minyak mentah dunia.

Di sisi lain, harga saham emiten yang memproduksi produk turunan minyak mentah, seperti produk petrokimia terkoreksi dalam sebulan perdagangan. Saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) misalnya mengalami koreksi 11,23%, sedangkan saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) turun 16,76% sejak sebulan.

Baca Juga: Pemerintah optimistis investasi kilang minyak di dalam negeri masih menarik

Reza menilai, bahan baku petrokimia, yakni minyak menjadi concern utama bagi TPIA sebab beban bahan baku mengambil porsi yang cukup besar. Dia menilai volatilitas harga minyak akan menjadi perhatian bagi TPIA seiring dengan ketidakpastian biaya bahan baku karena pengaruh global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×