kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Saham Lapis Dua Bisa Jadi Pilihan Saat Kondisi Pasar Volatil, Cek Rekomendasinya


Rabu, 16 April 2025 / 19:23 WIB
Saham Lapis Dua Bisa Jadi Pilihan Saat Kondisi Pasar Volatil, Cek Rekomendasinya
ILUSTRASI. Suasana di pasar saham Indonesia gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (16/4/2025). Kinerja saham lapis kedua belakangan ini mulai mencuri perhatian seiring kenaikan yang terjadi di tengah gejolak pasar.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja saham lapis kedua belakangan ini mulai mencuri perhatian seiring kenaikan yang terjadi di tengah gejolak pasar.

Sebagai gambaran, indeks saham di papan pengembangan tercatat naik 10,58% secara tahunan atau year to date (ytd). Kinerja ini berbanding terbalik dengan indeks papan utama yang justru masih terkoreksi hingga 12,06% ytd.

Di sisi lain, indeks IDX SMC Composite yang kerap merefleksikan saham-saham lapis kedua masih berada di zona merah dengan penurunan 8,74% ytd. Namun, pelemahan ini tergolong lebih ringan dibandingkan indeks LQ45 yang mencatatkan koreksi lebih dalam, mencapai 12,51% ytd. 

Baca Juga: Sejumlah Emiten Ini Gelar Buyback Saham Saat Pasar Bearish, Cek Rekomendasi Analis

Research Analyst PT Henan Putihrai Sekuritas, Irsyady Hanief mengatakan kenaikan saham lapis kedua terutama didorong oleh investor yang mulai mencari valuasi yang lebih atraktif di tengah kenaikan IHSG yang telah mendorong saham berkapitalisasi besar ke level harga relatif tinggi.

Investor juga memanfaatkan momentum menjelang rilis laporan keuangan kuartal pertama tahun 2025, dengan ekspektasi adanya potensi perbaikan fundamental pada saham-saham tertentu yang dinilai masih undervalued.

Ia menambahkan faktor teknikal turut berperan signifikan, karena beberapa saham lapis kedua sudah terkoreksi cukup dalam sehingga rebound dapat terjadi ketika sentimen pasar membaik.

Baca Juga: Saham Perbankan Big Caps Tertekan Kemenangan Trump, Cek Rekomendasi Analis

Selain itu, saham lapis kedua memang berpotensi menjadi pilihan menarik sebagai alternatif diversifikasi portofolio, khususnya saat IHSG mengalami volatilitas tinggi akibat tekanan pada saham blue chip yang sensitif terhadap sentimen global. 

"Investor yang memiliki profil risiko moderat hingga tinggi dan bersedia melakukan seleksi fundamental serta analisis teknikal lebih mendalam dapat memanfaatkan peluang ini," kata Irsyady kepada Kontan, Rabu (16/4).

Di tengah ketidakpastian pasar, investor dapat menerapkan strategi dollar cost averaging atau akumulasi bertahap sehingga mampu menurunkan risiko akibat fluktuasi harga jangka pendek. 

Secara prospek, saham lapis kedua masih menarik untuk dicermati, khususnya saham dengan fundamental kuat, seperti perusahaan dengan kinerja laba yang konsisten atau prospek pertumbuhan yang menarik. 

Namun, dinamika global, khususnya kebijakan liberation day AS yang menciptakan ketidakpastian di pasar global, yang dapat mempengaruhi arus modal dan sentimen investor terhadap pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.

Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT), Indri Liftiany menerangkan bahwa fluktuasi saham saham second liner disebabkan oleh berbagai faktor baik dari dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Di tengah kondisi market yang tidak stabil, saham saham second liner dapat menjadi pilihan untuk mendapatkan momentum kenaikan harga. 

Baca Juga: Saham Lapis Kedua dan Akselerasi Mendaki saat IHSG Tertekan, Cek Rekomendasinya

Indri bilang, saat ini pasar modal tengah berada dalam musim laporan keuangan dan bagi dividen atas hasil kinerja perusahaan di tahun sebelumnya, sehingga momentum bagi dividen ini sangat dimanfaatkan oleh para pelaku pasar untuk bisa mendapatkan keuntungan. 

Selain itu, adanya peraturan terbaru OJK yang memperbolehkan dilakukannya buyback saham tanpa melalui persetujuan pemegang saham di RUPS pun turut menjadi salah satu faktor kenaikan harga saham akhir-akhir ini.

"Secara garis besar, saham-saham second liner untuk jangka pendek memiliki peluang yang menarik," ucap Indri kepada Kontan, Rabu (16/4).

Menurutnya, musim pembagian dividen menjadi salah satu sentimen positif bagi perusahaan itu sendiri. Namun, para pelaku pasar perlu untuk memperhatikan adanya potensi penurunan harga saham yang cukup drastis saat ex date tiba.

Baca Juga: Saham Lapis Dua Bisa Jadi Pilihan Saat Bursa Tertekan

Dalam kondisi pasar seperti ini, Indri merekomendasikan investor dan pelaku pasar untuk memperhatikan informasi pembagian dividen dari setiap emiten serta lakukan perhitungan besaran dividen yield yang didapatkan dan memperhatikan tanggal penting seperti cum date dan ex date.

Rekomendasi Saham

Indri merekomendasi untuk buy on pullback saham PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) di level entry Rp 1.785-Rp 1.800 per saham. Target harga untuk saham ini ialah Rp 1.915 dan stop loss di posisi Rp 1.735. 

 

Sementara itu, Irsyady menyarankan untuk buy on breakout saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) di level entry bertahap sekitar Rp 2.100 dan target terdekat pada posisi Rp 2.350 per saham.

Selanjutnya: Premi Asuransi Properti Aswata Turun 3% di Kuartal I 2025

Menarik Dibaca: Semarang Hujan Malam Hari, Cek Prakiraan Cuaca Besok (17/4) di Jawa Tengah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×