kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.292   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.831   -37,79   -0,55%
  • KOMPAS100 987   -8,06   -0,81%
  • LQ45 758   -6,84   -0,89%
  • ISSI 223   -0,43   -0,19%
  • IDX30 390   -4,70   -1,19%
  • IDXHIDIV20 455   -6,68   -1,45%
  • IDX80 111   -0,82   -0,74%
  • IDXV30 113   -1,00   -0,88%
  • IDXQ30 126   -1,44   -1,12%

Wall Street Naik, S&P 500 Dekati Rekor Tertinggi saat Ketegangan Timur Tengah Mereda


Rabu, 25 Juni 2025 / 05:00 WIB
Wall Street Naik, S&P 500 Dekati Rekor Tertinggi saat Ketegangan Timur Tengah Mereda
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Selasa (24/6), karena investor menyambut gencatan senjata antara Israel dan Iran. REUTERS/Jeenah Moon


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup menguat lebih dari 1% pada akhir perdagangan Selasa (24/6), karena investor menyambut gencatan senjata antara Israel dan Iran. 

Investor juga tengah mencermati testimoni Ketua Federal Reserve Jerome Powell di depan kongres untuk mencari petunjuk mengenai langkah bank sentral ke depan.

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 507,24 poin, atau 1,19% ke level 43.089,02, S&P 500 naik 67,01 poin, atau 1,11% ke level 6.092,18 dan Nasdaq Composite naik 281,56 poin, atau 1,43% ke level 19.912,53.

Dari 11 sektor utama S&P 500, saham teknologi memimpin kenaikan, sementara saham energi mencatat pelemahan terdalam, yakni turun 1,5%.

Baca Juga: Wall Street Menguat Usai Gencatan Senjata Israel-Iran dan Sikap Wait and See The Fed

Di antara kelompok saham megacap magnificent seven, saham Tesla berkinerja buruk, turun 2,4%.

Saham maskapai penerbangan naik di tengah meredanya ketegangan Timur Tengah. Indeks S&P 1500 Airlines naik 2,4%.

Namun, saham pertahanan melemah. Saham Lockheed Martin turun 2,6% dan saham RTX Corp turun 2,7%.

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 16,94 miliar saham dengan rata-rata 18,12 miliar dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Ketiga indeks saham utama AS ditutup dengan kenaikan solid untuk sesi kedua berturut-turut menyusul serangan rudal AS terhadap aset pengayaan uranium Iran.

Nasdaq 100, bagian dari Nasdaq Composite, mencapai penutupan tertinggi sepanjang masa, sementara indeks acuan S&P 500 ditutup dalam jarak yang hampir mencapai penutupan tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada tanggal 19 Februari.

Senin malam, Presiden AS Donald Trump mengumumkan perjanjian gencatan senjata, yang tampaknya dilanggar oleh Israel. Namun, investor memandang retorika gencatan senjata sebagai tanda meredanya ketegangan.

"Para investor sudah tidak berani lagi," kata Greg Bassuk, kepala eksekutif di AXS Investments di New York. 

"Gencatan senjata benar-benar menambah panasnya reli pasar saham. Kami yakin investor bertaruh bahwa ketenangan di Timur Tengah benar-benar merupakan berkah bagi saham meskipun membebani obligasi dan harga minyak."

Harga minyak mentah merosot karena berkurangnya kekhawatiran pasokan terkait konflik, menyeret saham energi turun.

Baca Juga: Wall Street Menguat, Harapan Pemangkasan Suku Bunga Redam Kekhawatiran Geopolitik

Powell, yang berbicara di hadapan Komite Layanan Keuangan DPR AS, menegaskan kembali pandangannya bahwa pemotongan suku bunga dapat menunggu hingga dampak ekonomi dari kenaikan tarif lebih diketahui.

Ia menambahkan "kami berada dalam posisi yang baik untuk menunggu guna mempelajari lebih lanjut tentang kemungkinan arah ekonomi sebelum mempertimbangkan penyesuaian apa pun terhadap sikap kebijakan kami."

Pasar keuangan memperkirakan kemungkinan lebih dari 20% bahwa Fed akan menurunkan suku bunga utamanya pada akhir pertemuan kebijakan bulan Juli, dan kemungkinan hampir 70% bahwa pemotongan suku bunga pertamanya akan dilakukan pada bulan September.

Di sisi ekonomi, keyakinan konsumen memburuk bulan ini, dengan pesimisme terhadap pasar kerja jatuh ke level terendah sejak Maret 2021.

Baca Juga: Wall Street Bersiap Hadapi Tekanan Setelah Serangan AS ke Iran

"Keyakinan konsumen menurun," imbuh Bassuk. 

"Dan saat kita melihat titik-titik data ekonomi ini membayangi kekuatan ekonomi AS, itu adalah faktor lain yang mengarah pada kemungkinan yang lebih besar dari pemangkasan suku bunga Fed tahun ini."

Departemen Perdagangan dijadwalkan merilis pandangan terakhirnya tentang PDB kuartal pertama pada hari Kamis, dan pada hari Jumat laporan Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) akan menjelaskan inflasi, belanja konsumen, dan pertumbuhan pendapatan.

Selanjutnya: Begini Rekomendasi Saham Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) yang Jaga Pendapatan

Menarik Dibaca: Promo Genki Sushi Payday's Call 23-30 Juni, 6 Supreme Sushi + 4 Ocha Harga Spesial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×